Cara Cerdas Mengubah Tongkol Jagung agar Bernilai Komersil

Cara Cerdas Mengubah Tongkol Jagung agar Memiliki Nilai Komersil

Beberapa Cara Pemanfaatan Tongkol Jagung agar Bernilai Komersil

Manfaat tongkol jagung untuk ternak. Tanaman jagung merupakan komoditas utama tanaman pangan di Indonesia. Jagung juga merupakan salah satu komoditas yang mendapat perhatian utama dan mempunyai prospek yang cukup cerah. Bagian tanaman jagung yang banyak dimanfaatkan adalah bijinya yang dijadikan bahan pangan dan daunnya yang dijadikan pakan ternak ruminansia, sedangkan bagian tanaman jagung yang lain sering tidak dimanfaatkan dan menjadi limbah.

Limbah tanaman jagung biasanya berupa jerami, tongkol, dan klobot atau kulit jagung yang jumlahnya cukup banyak. Sebanyak 20-30% dari setiap 100 kg jagung yang dihasilkan adalah limbah jagung. Limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut hasil penelitian, 1 hektar tanaman jagung akan menghasilkan 9 ton dan diperkirakan 1,8-2,7 tonnya adalah limbah. Perlu adanya inovasi pemanfaatan limbah jagung ini agar menjadi produk yang lebih bermanfaat. Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan limbah jagung.

  • Briket Tongkol Jagung

Pembuatan briket dari tongkol jagung dilakukan dengan metode karbonasi atau pengarangan. Karbonisasi merupakan proses pemanasan bahan dalam ruangan tanpa menggunakan oksigen. Pada umumnya suhu yang digunakan sekitar 500-8000C. Pengarangan dilakukan dengan kiln atau tungku pembakaran. Tongkol yang digunakan adalah tongkol yang sudah dikeringkan atau memiliki kadar air kurang dari 15%.

Selanjutnya dilakukan penggilingan untuk menghancurkan bahan yang masih berukuran besar. Kemudian dilakukan penyaringan untuk menyeragamkan bahan tersebut. Hasil saringan dicampurkan dengan bahan perekat berupa tepung tapioka yang sudah dicairkan. Setelah itu bahan siap dicetak dan dikeringkan dan dipakai.

  • Bioetanol Tongkol Jagung

Tongkol jagung ternyata bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif berupa bioetanol melalui proses fermentasi. Bioetanol merupakan bahan bakar alkohol yang berasal dari proses fermentasi menggunakan bahan baku hayati. Menurut hasil penelitian bahwa satu ton tongkol jagung menghasilkan 142,2 liter etanol.

Potensi produksi limbah tongkol jagung sangat tinggi, maka perlu dilakukan analisa untuk mengetahui cara pemanfaatannya. Kandungan energi yang dihasilkan pada limbah tongkol jagung sebagai bahan baku untuk pembuatan bioetanol dapat digunakan sebagai acuan dalam merencanakan teknologi tepat guna untuk pembuatan bioetanol tongkol jagung dengan skala yang memadai.

  • Pakan Ternak Dari Jerami Jagung

Jerami jagung merupakan limbah pertanian yang banyak terdapat di pedesaan dan hampir merata di lahan kering. Hasil pertanian seperti jerami jagung jika dicampur dengan bahan pakan lain yang mempunyai kandungan nutrisi lengkap akan menghasilkan susunan pakan yang murah. Jerami jagung merupakan sisa dari tanaman jagung setelah buahnya dipanen dan dapat diberikan pada ternak baik dalam bentuk segar maupun dalam bentuk kering.

Pemanfaatan jerami jagung sebagai pakan ternak telah dilakukan terutama untuk ternak sapi, kambing, dan domba. Salah satu pengolahan limbah jagung sebagai pakan ternak adalah dengan memanfaatkan limbah tersebut menjadi complete feed block (CFB). Dengan CFB ini, selain dapat mencukupi kebutuhan nutrisi ternak, dari segi biaya dapat bersaing dengan ransum komersil di pasaran.

  • Kerajinan Kulit Jagung

Kulit jagung seringkali tidak dimanfaatkan atau hanya dibuang oleh para petani. Padahal dengan sedikit sentuhan kreativitas, kulit jagung ini dapat dijadikan hasil karya yang bernilai seni dan ekonomi. Pembuatan kerajinan kulit jagung dimulai dengan pengupasan jagung secara manual agar diperoleh kulit yang utuh. Proses selanjutnya adalah pemberian warna kulit jagung dengan cara direbus dan diberi pewarna tekstil.

Setelah itu, kulit jagung didinginkan dan dikeringkan hingga sekitar 75% kadar airnya hilang. Kulit jagung sudah cukup kering disetrika agar mendapat bentuk permukaan yang lurus. Dengan kondisi ini kulit jagung bisa dibentuk sesuai dengan kreativitas, misalnya dibentuk menyerupai mahkota bunga atau yang lainnya.

 

Cara Cerdas Mengubah Tongkol Jagung Agar Bernilai Komersil

Manfaat tongkol jagung untuk ternak yapss Jagung atau Zea mays L adalah salah satu kekayaan Indonesia dari hasil pertanian. Tanaman ini juga merupakan tanaman pangan dunia yang sangat penting selain gandum atau padi. Di Amerika jagung menjadi sumber karbohidrat utama yaitu di Amerika Selatan dan Amerika Tengah, sedangkan di Indonesia jagung menjadi pangan pokok di daerah bagian selatan seperti Nusa Tenggara dan Madura.

Jagung menjadi begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia sebagai kekayaan alam yang bisa dimanfaatkan. Selain biji jagung, bagian lain seperti tongkol dan daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk pupuk, pakan ternak, bahan baku pembuatan furtural bahkan kerajinan tangan.

Dari biji jagung sendiri banyak produk olahan primer maupun sekunder yang bisa dihasilkan, seperti contoh biji jagung dapat dibuat minyak jagung, tepung jagung, beras jagung, dan produk instan lainnya. Dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang, jagung juga ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Jagung termasuk tanaman semusim, siklus hidupnya hanya 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus hidupnya digunakan untuk tahap pertumbuhan vegetatif dan tahap selanjutnya untuk masa pertumbuhan generatif. Indonesia memiliki daerah penghasil jagung terbesar di pulau Jawa yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dalam satu tahun saja, jagung yang dihasilkan dari dua daerah ini bisa mencapai 5 juta Ton. Namun demikian, daerah lain seperti Medan, Lampung juga menghasilkan jagung yang tidak kalah banyak setiap tahunnya yaitu mencapai 16 juta Ton.

Salah satu bagian buah jagung yang dapat dimanfaatkan adalah tongkol jagung. Jika kebanyakan jagung diambil bijinya saja, ternyata tongkol jagung juga dapat dimanfaatkan untuk kegunaan bersifat komersil. Melihat potensi ketersedian buah jagung, bisa dibayangkan potensi ketersediaan bahan baku tongkol jagung juga sangat besar.

Jika tidak tahu, maka tongkol jagung hanya menjadi limbah atau menjadi kayu bakar, sangat disayangkan bukan? Sedangkan kita semua tahu bahwa dari berat buah jagung sendiri, tongkol jagung memiliki prosentase tidak sedikit. Maka, mengambil salah satu alternatif seperti memanfaatkan tongkol jagung sebagai bahan dasar utama produk kerajinan atau yang lainnya dapat menjadi peluang bisnis yang mendatangkan pundi-pundi rupiah untuk kantong anda.

Sebagai contoh, anda bisa memanfaatkan tongkol jagung untuk bahan pakan. Mengapa? Dalam tahun-tahun terakhir, proporsi penggunaan jagung dalam industri pakan mencapai 50% dari total kebutuhan nasional. Menurut perkiraan, dalam 20 tahun ke depan, penggunaan jagung untuk pakan akan terus meningkat. Setelah tahun 2020 misalnya, diperkiraan penggunaan tongkol jagung bisa mencapai 60% dari total kebutuhan nasional. Ini sungguh sebuah peluang usaha yang sangat potensial.

Di Jepang, tongkol jagung diolah menjadi pakan ternak dengan nama concobu yang dibandrol dengan harga U$$ 155 per ton dan kebutuhan di Jepang sendiri adalah 3.600 ton per tahun atau 15 kontainer per pekannya.

Tongkol jagung (Jawa : janggel ), merupakan bagian dari buah jagung setelah bijinya dipipil. Kandungan nutrisi tongkol jagung berdasarkan analisis di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak meliputi :
1. Kadar air 29,54%;
2. Bahan kering (BK) 70,45%;
3. Protein kasar 2,67%;
4. Serat kasar 46,52%.
Dalam 100% bahan kering BK.
Tongkol jagung merupakan sisa hasil pertanian yang memiliki kualitas yang rendah. Tongkol jagung bisa digunakan sebagai unsur serat bahan konsentrat pada pakan ternak ruminansia. Kandungan serat kasar tinggi, protein dan kecernaan rendah. Oleh karena itu, dalam pemanfaatannya sebagai bahan pakan, tongkol jagung perlu ditingkatkan kualitasnya antara lain dengan teknologi pengolahan fermentasi atau pembuatan silase.

PENGOLAHAN

Upaya peningkatan kualitas tongkol jagung sebagai pakan ruminasia dapat dilakukan dengan perlakuan fisik, kimiawi, biologi atau gabungan perlakuan tersebut. Perlakuan fisik dengan dikeringkan dan lalu digiling dengan lubang saringan 2-3 mm. Kemudian dilanjut difermentasi tertutup menggunakan mikrobia probiotika selulolitik dan lignolitik.
Masa pemeramannya (fermentation time) minimum 8 minggu agar benar-benar matang dan terjadi peningkatan kualitas secara nyata (signifikan). Proses fermentasi bertujuan menurunkan kadar serat kasar (SK) dan serat sangat kasar (SSK), meningkatkan kecernaan dan sekaligus meningkatkan kadar protein kasar.

PENGGUNAAN

Setelah difermentasi tertutup minimum selama 8 minggu, mesti diangin-anginkan dulu minimum 15 menit agar kadar alkoholnya hilang dan menjadi lebih kering. Bisa dimasukkan sebagai salah satu unsur serat. Porsinya maksimum 10% dari pakan komplet. Tinggal menggiling jadi berukuran kecil-kecil. Tidak harus jadi selembut tepung.

Sebagian berbentuk butiran (granule) agar bisa tertahan lebih lama di dalam rumen sehingga akan mengalami fermentasi in vivo (di dalam tubuh). Cukup pakai lubang saringan 3 mm. Bila dihitung-hitung, ongkos menggiling tongkol jagung, bisa Rp 500-700,-/Kg. Karena hasil menggilingnya tidak bisa banyak per jamnya.

Kecuali bila telah dikeringkan dulu pakai pengering (oven) sampai warnanya kekuningan, maka menggilingnya lebih mudah (Jawa : muprul) dan hasilnya bisa lebih banyak per jamnya. Setelah tongkol jagung digiling, maka wajib difermentasi tertutup dulu pakai probiotika pengurai serat kasar (SK), yaitu selulosa dan hemiselulosa dan pengurai serat sangat kasar (SSK), yaitu lignin.

Manfaat tongkol jagung untuk ternak Sebagai literature bisa menggunakan probiotik Win_Prob Ternak cair, dosis 1 liter per ton bahan baku pakan. Tanpa bahan lain apa pun.

Komposisinya :

1. Tongkol jagung giling 850 Kg x Rp 1.350,-/Kg = Rp 1.147.500,-;
2. Air sumur (air tanpa klorinasi) 149 liter x Rp 50,-/liter = Rp 7.450,-;
3. Win_Prob Ternak cair 1 liter x Rp 50.000,- = Rp 50.000,-.
Total nilai barangnya menjadi Rp 1.154.950,-. Dengan bobot 1.000 Kg, maka harga tongkol jagung giling (TJG) fermentasi tertutup menjadi Rp 1.155,-/Kg. Dibanding harga TJG sebelum difermentasi tertutup Rp 1.350,-, lebih murah Rp 195,-/Kg. Padahal, kualitasnya meningkat secara signifikan. Ini salah satu manfaat fermentasi tertutup yang sering tidak diketahui oleh teman-teman peternak.
Pemeramannya (fermentation time) perlu waktu selama minimum 8 minggu agar kualitasnya bisa meningkat secara nyata. Baik dari segi organoleptik :
1. Warna, kuning keemasan;
2. Bau, seperti tape;
3. Tekstur, terasa menjadi lebih lunak;
4. Rasa menjadi manis, menjadi lebih disukai ternak (palatable).
Mau pun peningkatan secara kimiawi atau secara proksimat :
1. SK (selulosa, hemiselulosa) dan SSK (lignin), turun;
2. TDN naik;
3. Protein kasar naik;
4. Daya simpan bisa sampai 36 bulan bila wadahnya dalam kondisi tetap rapat dan kedap.
Selalu amati apa yang ada disekitar, manfaatkan apasaja bila itu berpotensi menambah penghasilan.

Cara Mengubah Tongkol Jagung Agar Bernilai Komersil

Berikut ini adalah tahap demi tahap bagaimana cara membuat concobu:

Pertama, anda perlu memiliki mesin pencacah tongkol jagung, mesin ini digunakan untuk menghancurkan tongkol jagung menjadi bagian lebih kecil.

Cara Cerdas Mengubah Tongkol Jagung agar Memiliki Nilai Komersil 1

Sekarang ini ada banyak merek dan jenis mesin pencacah tongkol jagung yang bisa anda dapatkan dengan mudah. Kedua, anda perlu menyortir tongol-tongkol jagung lalu hasil dari sortiran dikeringkan dengan oven selama 24 jam. Hal ini bertujuan menurunkan kandungan air di dalam tongkol jagung sehingga ketika dimasukkan ke dalam mesin pencacah dengan mudah dapat hancur.

Selanjutnya, masukkan tongkol jagung yang sudah benar-benar kering ke dalam mesin pencacah yang digerakkan menggunakan dinamo listrik. Hasil dari pencacahan masih perlu diayak sampai dihasilkan concobu dengan ketebalan 3mm, 4mm, atau 6mm sesuai kebutuhan. Hitungannya, per kilogram tongkol jagung akan diperoleh 66% corn cob, 33% produksi halus, dan 1 % debu terbang.

Oleh karena itu anda akan memperoleh 660 kg corn cob dari satu ton tongkol jagung . Tentu dalam proses pembuatan concobu ada standar yang harus anda ketahui. Standar kualitas tongkol jagung yang dapat diolah menjadi concobu adalah warna putih dan tidak terlihat kehitam-hitaman atau kecoklat-cokelatan.

Warna hitam atau cokelat dalam tongkol jagung mengindikasikan baha tongkol jagung mengandung zat-zat yang berbahaya jika diolah menjadi pakan ternak. Oleh karena itu, anda benar-benar harus memilah tongkol jagung yang bebas jamur, dan bebas dari campuran zat lain seperti minyak, sampah plastik, racun atau sampah logam. Selain itu kadar air dalam tongkol jagung juga hanya 11%.

Baca Juga: Resep Ampal Jagung/Bakwan Jagung yang Kekinian dan Menyehatkan

Ada 3 metode yang dilakukan untuk meningkatkan nilai nutrisi

Ensilasi

Proses penyusunan atau pengolahan silase tongkol jagung dilakukan dengan cara membasahi tongkol jagung yang telah digiling dicampur air hingga kadar airnya campuran 60% dengan bahan kering sekitar 30-40%. Kemudian jagung rebus dimasukkan ke dalam plastik, dikompres kedap udara dan disimpan. pada suhu kamar selama tiga minggu.
“Selama komposisinya, hanya karbohidrat dalam jagung rebus yang diubah menjadi asam laktat, sehingga hanya tingkat palatabilitasnya saja yang meningkat, tetapi nutrisinya tidak meningkat. Kandungan proteinnya hanya meningkat sedikit menjadi 4,4%.

Amonia

Lain halnya dengan proses amonia, yang dapat meningkatkan kandungan nutrisi limbah tongkol jagung hingga 9%. Proses amoniak dilakukan dengan cara menggiling jagung pada tongkolnya kemudian dibasahi dengan air untuk mendapatkan kadar air 40% atau 60% bahan kering. Proses ini berkebalikan dengan proses ensilasi yang menggunakan 60% air dan 40% bahan kering.
Air yang digunakan untuk melembabkan tongkol jagung sebelumnya telah dicampur dengan urea 3% dari berat kering tongkol jagung. Campuran tersebut diaduk rata kemudian disimpan dalam plastik pada suhu kamar selama 3 minggu kedap udara. Setelah 3 minggu, tongkol jagung dikeluarkan dari plastik dan dibiarkan di udara segar semalaman untuk menguapkan sisa amonia yang tidak menempel pada tongkol jagung.

Fermentasi

Sedangkan proses fermentasi dilakukan dengan menggunakan Aspergilus niger sebagai inokulan. Tongkol jagung giling dibasahi dengan air agar diperoleh kadar air 50%. Kemudian dikukus dan didinginkan dalam air mendidih selama 30 menit untuk proses sterilisasi. Setelah dingin, jagung rebus dicampur dengan starter suspensi cetakan hingga 0,5 g per 100 g jagung rebus.
Setiap campuran diaduk hingga merata dan ditempatkan dalam mangkok plastik. Kemudian difermentasi secara aerob selama empat hari pada suhu kamar, kemudian dilakukan proses enzimatis selama dua hari dengan memadatkannya dalam kantong plastik dalam kondisi vakum. “Untuk proses fermentasi alurnya lebih panjang karena harus dikukus dulu dan harganya lebih mahal, tapi lebih ramah lingkungan dibanding proses amoniak.”

Kesimpulan

Perlakuan tambahan jagung rebus dapat meningkatkan nilai gizi dan menambah berat badan sapi.

Nah kita suah membahas tentang manfaat tongkol jagung untuk ternak, semoga informasi mengenai manfaat tongkol jagung untuk ternak diatas bisa membantu dan dapat menjadi referensi Anda. Terima kasih.