Teknologi Pembuatan Minyak Kelapa Yang Perlu Anda Ketahui

Pembuatan minyak kelapa dapat dibuat dengan beberapa cara. Berikut ini teknologi pembuatannya dengan cara basah, pres dan ekstraksi pelarut.

Pembuatan Minyak Kelapa

Mengingat kebutuhan minyak kelapa di Indonesia terus meningkat maka perlu dilakukan berbagai cara untuk dapat memproduksi minyak kelapa sebanyak-banyaknya. Salah satu upaya yang ditempuh yaitu dengan melakukan diversifikasi teknologi produk melalui cara pengolahannya.

Berbagai cara pembuatan minyak kelapa yang telah diketahui, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pembuatan minyak kelapa ada dua cara, yaitu cara tradisional dan cara modern.

Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku industri, atau sebagai minyak goreng.

Minyak kelapa dapat diekstrak dari daging kelapa segar, atau diekstrak dari daging kelapa yang telah dikeringkan atau biasa disebut kopra.

Untuk industri kecil yang terbatas kemampuan permodalannya, disarankan mengekstrak minyak dari daging buah kelapa segar. Cara ini mudah dilakukan dan tidak banyak memerlukan biaya.

Kelemahannya adalah lebih rendahnya rendemen yang diperoleh. agar pengolahan minyak kelapa semakin mudah untuk di produksi, mesin minyak kelapa antara lain seperti Mesin Pengupas Sabut Kelapa, Mesin Parut Press Santan Kelapa, Mesin Pemeras Santan Kelapa Model Ulir, Mesin Minyak Kelapa Suplai Pabrik, Mesin Pembuat Minyak Kelapa dan lain sebagainya.

 

Hal Yang Diperhatikan Saat Memasak Dengan Minyak Kelapa:

1. Minyak Kelapa Memiliki Titik Lebur 76 Derajat Fahrenheit.

Berbeda dengan minyak lainnya, minyak kelapa dapat mencair atau solid – itu semua tergantung pada suhu di mana minyak disimpan. Pada saat disimpan di bawah suhu 76 derajat Fahrenheit, itu akan tetap dan solid namun pada temperatur tinggi, maka akan mencair menjadi cair.

2. Minyak Kelapa Dapat Mengganti 1:1 Lemak Lainnya.

Minyak kelapa dapat digunakan sebagai pengganti mentega dan minyak lainnya, seperti minyak zaitun, minyak canola, dan minyak sayur. Terlepas dari jenis lemak yang digunakan dalam resep, minyak kelapa dapat menggantikan lemak lain dengan jumlah yang sama dengan resep.

3. Minyak Kelapa Dapat Menggantikan Mentega

Dalam keadaan solid, minyak kelapa dapat menggantikan mentega. Minyak kelapa padat memiliki tekstur paling mirip dengan mentega.

 

Manfaat Minyak Kelapa

Pembuatan Minyak kelapa

1. Melembapkan Kulit

Banyak orang sudah mengetahui bahwa minyak kelapa sangat berguna sebagai pelembap topikal karena memiliki kemampuan untuk menghidrasi.

Selain untuk melawan kekeringan yang terjadi pada kulit, minyak kelapa juga bisa digunakan dalam mengobati infeksi pada kulit.

2. Membantu Mengobati Kerusakan Otak

Minyak kelapa juga memiliki sejumlah besar kandungan asam lemak rantai menengah (MCFA), mudah diserap oleh hati dan dimetabolisme, kemudian dikonversi menjadi keton.

Kandungan keton digunakan oleh otak sebagai sumber energi dan terbukti memiliki efek terapi untuk seseorang yang menderita penyakit hilang memori atau ingatan.

3. Membantu Memerangi Infeksi

Asam laurat yang terkandung 50 persen dapat menghilangkan sejumlah bakteri. Minyak kelapa dan asam laurat yang terkandung cukup kuat dapat membantu menghancurkan bakteri yang menyebabkan tukak lambung, gigi berlubang, dan keracunan makanan.

4. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Kandungan kolesterol yang tinggi menjadi salah satu faktor penyebab bagi seseorang dalam mengalami penyakit jantung koroner.

Karena tidak adanya kandungan kolesterol dalam minyak kelapa inilah yang dipercaya mampu mencegah atau menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

5. Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Minyak kelapa juga mampu mempercepat metabolisme tubuh dalam membakar lebih banyak lemak dan kalori.

6. Melindungi Rambut dari Kerusakan

Tidak hanya memberikan manfaat untuk dalam tubuh, minyak kelapa juga dapat memberikan manfaat untuk bagian luar tubuh. Seperti melindungi kerusakan pada rambut.

7. Mencegah Penyakit Gusi dan Kerusakan Gigi

Minyak kelapa sangat efektif dalam menjaga kesehatan mulut. Minyak kelapa mampu mencegah kerusakan pada gigi, perdarahan pada gusi dan secara umum dapat memperkuat gigi, gusi serta rahang.

8. Untuk Melindungi Ginjal dan Hati

Kerusakan mencapai parah pada fungsi ginjal memiliki kemungkinan yang tinggi untuk menyebabkan kegagalan organ dan dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.

Minyak kelapa juga sudah terbukti sebagai pengobatan dan pencegahan yang ampuh untuk kedua organ vital ini.

9. Mengobati Batu Ginjal dan Kandung Kemih

Minyak kelapa sangat membantu pencegahan dalam pembentukan batu empedu apabila dikonsumsi setiap hari.

Santan merupakan suatu dispersi atau suspensi cairan dalam hal ini minyak dalam air, molekul cairan tersebut tidak saling berbaur tetapi saling antagonistik disebut juga emulsi.

Santan juga disebut sebagai hasil ekstraksi kelapa parut dengan menggunakan air. Jika santan tersebut didiamkan, secara perlahan akan terjadi pemisahan bagian yang banyak mengandung minyak dengan bagian yang sedikit mengandung minyak.

Bagian yang banyak mengandung minyak disebut dengan krim, sedangkan bagian yang sedikit mengandung minyak disebut dengan skim. Sifat dari krim lebih ringan dibandingkan dengan skim, oleh karena itu krim berada di bagian atas, sedangkan skim berada di bagian bawah.

Ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak dari bahan yang mengandung minyak. Ada tiga proses pengolahan minyak kelapa yang umumnya dilakukan, yaitu; metode ekstraksi, yaitu proses basah (wet process), proses kering dengan tekanan, dan proses dengan pelarut (solvent).

Proses basah ditandai dengan penambahan air, sedangkan proses kering tanpa penambahan air. Proses ekstraksi minyak kelapa umumnya membutuhkan dua bentuk energi, yaitu energi mekanis dan energi panas (termal).

Energi mekanis berfungsi untuk memecahkan dinding sel, sedangkan energi panas selain untuk merusak dinding sel juga untuk menurunkan kekentalan (viskositas) minyak dan mengatur kadar lainnya.

Ketiga metode tersebut secara spesifik menggunakan panas, yang bertujuan untuk menggumpalkan protein pada dinding sel dan untuk memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak yang terkandung di dalamnya.

Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut:

1.) Cara Basah

  • Tradisional

    Cara basah tradisional ini sangat sederhana dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang biasa terdapat di dapur Anda. Pada cara ini, pertama-tama dilakukan ekstraksi santan dari kelapa parut. Kemudian santan dipanaskan untuk menguapkan air dan menggumpalkan bagian bukan minyak yang disebut blondo. Blondo ini dipisahkan dari minyak. Terakhir, blondo diperas untuk mengeluarkan sisa minyak.

  • Fermentasi

    Cara basah fermentasi agak berbeda dari cara basah tradisional. Pada cara basah fermentasi, santan didiamkan untuk memisahkan skim dari krim. Selanjutnya krim difermentasi untuk memudahkan penggumpalan bagian bukan minyak (terutama protein) dari minyak pada waktu pemanasan. Mikroba yang berkembang selama fermentasi, terutama mikroba penghasil asam. Asam yang dihasilkan menyebabkan protein santan mengalami penggumpalan dan mudah dipisahkan pada saat pemanasan.

  • Lava Process

    Cara basah lava process agak mirip dengan cara basah fermentasi. Pada cara ini, santan diberi perlakuan sentrifugasi agar terjadi pemisahan skim dari krim. Selanjutnya krim diasamkan dengan menambahkan asam asetat, sitrat, atau HCl sampai pH 4. setelah itu santan dipanaskan dan diperlakukan seperti cara basah tradisional atau cara basah fermentasi. Skim santan diolah menjadi konsentrat protein berupa butiran atau tepung.

  • Cara Basah “Kraussmaffei Process”

    Pada cara basah ini, santan diberi perlakuan sentrifugasi, sehingga terjadi pemisahan skim dari krim. Selanjutnya krim dipanaskan untuk menggumpalkan padatannya. Setelah itu diberi perlakukan sentrifugasi sehingga minyak dapat dipisahkan dari gumpalan padatan. Padatan hasil sentrifugasi dipisahkan dari minyak dan dipress untuk mengeluarkan sisa minyaknya. Selanjutnya, minyak disaring untuk menghilangkan kotoran dan padatan. Skin santan diolah menjadi tepung kelapa dan madu kelapa. Setelah fermentasi, krim diolah seperti pengolahan cara basah tradisional.

2.) Cara Press

Cara press dilakukan terhadap daging buah kelapa kering (kopra). Proses ini memerlukan investasi yang cukup besar untuk pembelian alat dan mesin.

3.) Cara Ektraksi Pelarut

Cara ini dengan menggunakan cairan pelarut yang dapat melarutkan minyak. Pelarut yang digunakan bertitik didih rendah. mudah menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun. Walaupun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena biayanya relatif mahal.

Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Minyak kelapa sering digunakan sebagai bahan baku industri dan pembuatan minyak goreng.

Selain itu, minyak kelapa baik digunakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat. Dalam proses pembuatan minyak kelapa bertujuan untuk memperoleh minyak sebanyak-banyaknya dengan kualitas yang baik, serta sisa produksi yang mempunyai nilai guna yang tinggi melalui suatu proses yang efektif dan efisien.

 

Perbedaan Minyak Kelapa dan Minyak Zaitun

Bahan Dasar Minyak

Minyak goreng pada umumnya terbuat dari biji kelapa sawit. Minyak ini dibuat dengan cara disuling. Sedangkan bahan dasar minyak zaitun ialah ekstrak yang bersumber dari buah zaitun. Dibandingkan dengan minyak dari biji sawit dan minyak kelapa, minyak zaitun mengandung lemak jenuh yang lebih sedikit.

Rasa dan Tekstur

Minyak goreng berwarna kuning keemasan dan memiliki tekstur yang lebih cair dan bening. Sedangkan minyak zaitun memiliki warna emas kekuningan bahkan kehijauan. Teksturnya cukup kental dan lebih berminyak atau pekat.

Kandungan Nutrisi dan Pemakaiannya

Minyak goreng biasa memiliki kandungan asam lemak jenuh sebanyak 85-90%. Sedangkan minyak zaitun kandungan lemak jenuhnya kurang dari minyak goreng biasa.

Untuk memasak minyak goreng dan minyak zaitun berbeda, minyak goreng biasa bisa digunakan pada suhu yang tinggi sedangkan untuk minyak zaitun sebaiknya tidak dimasak dalam suhu yang tinggi.

 

Perbedaan Coconut Oil dan Virgin Coconut Oil

1. Ekstraksi

Perbedaan minyak kelapa biasa dan VCO terlihat dari proses ekstraksinya. Minyak kelapa yang biasa digunakan untuk memasak dihasilkan dari daging buah kelapa yang kemudian dikeringkan atau disebut kopra. Proses selanjutnya adalah grinding atau pemadatan dingin dengan penambahan bahan kimia, seperti pelembab 6%.

Sedangkan VCO adalah hasil ekstraksi murni dari santan segar. Untuk menghasilkan VCO sendiri terdapat beberapa tahapan yaitu fermentasi, pengadukan atau proses pemisahan sentrifugal antara santan dan lapisan minyak pendingin, serta menawarkan tindakan enzim untuk menyimpan minyak dengan udara atau santan lembab.

2. Bentuk dan Komposisi

Secara umum, minyak kelapa biasa dan VCO tidak bisa dibedakan dengan mata telanjang. Namun perbedaan dapat dilihat dari partikel, koloid dan kadar antara minyak kelapa biasa dan VCO.

Jika dilihat dengan cermat dan cermat, asam lemak biasa mengendap di minyak kelapa biasa. Sedangkan VCO tidak memiliki endapan di dalam minyak dan terlihat sangat jernih seperti air.

Dari segi aroma, aroma VCO lebih segar dan terasa seperti menghirup air kelapa segar murni. Selain itu, VCO tidak hanya dapat dikonsumsi untuk perawatan kulit dan wajah.

Ada perbedaan komposisi minyak kelapa biasa dan VCO, beberapa bahan tetap sama. Kandungan kedua minyak tersebut antara lain polifenol, vitamin dan mineral.

Namun VCO memiliki komposisi tambahan lainnya yaitu asam lemak, kolesterol baik dan tidak memiliki asam lemak non trans. Selain itu, VCO juga mengandung Vitamin E yang tidak terdapat pada minyak kelapa biasa.

Demikian beberapa pembuatan minyak kelapa yang bisa dicoba dan mendapatkan hasil maksimal.