Ustadz Dudi: “Hidup itu Dinamis dan Progresif”

Bantul- Kamis (27/08/2020) Rumah Mesin kembali menggelar kajian rutin setiap hari Kamis. Kajian tersebut diisi oleh Ustadz Dudi M. Rusyadi, S.Ag. Kajian diikuti oleh seluruh karyawan Rumah Mesin dan peserta magang. Acara dimulai dengan pembacaan Al-Ma’surat bersama dan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Ustadz Dudi. Sebelum penyampaian materi, karena kamis kali ini adalah kamis terakhir di bulan Agustus, ada sesi tanya jawab umum terlebih dahulu. Para peserta kajian dipersilakan bertanya mengenai permasalahan apapun diluar konteks materi hari ini.

Kajian kali ini membahas mengenai kandungan surah Al Hasyr ayat 18. Arti surah tersebut adalah “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Ustadz Dudi menyampaikan manusia harus selalu introspeksi dan evaluasi. Dalam surah Al Hasyr, kita diperintah untuk memperhatikan apa saja yang telah diperbuat. Bekal menuju akhirat lebih penting daripada kesenangan duniawi. Bertakwa merupakan kunci menggapai bekal yang baik untuk di akhirat kelak. Mentaati perintah Allah dan menjauhi laranganNya harus diusahakan oleh setiap umat muslim.

Hidup di dunia menuntut kita untuk selalu dinamis dan progresif. Kita harus bergerak maju. Evaluasi diperlukan untuk mengukur kualitas amal yang telah kita lakukan. Evaluasi juga bisa kita jadikan pembanding. Apa saja yang telah kita perbuat terdahulu dijadikan pembanding untuk lebih baik. Kita tidak akan bisa maju kalau tidak ada pembanding. Ustadz Dudi juga berpesan kepada para peserta untuk tidak menunda sesuatu. Apalagi menunda suatu hal yang baik. Karena Allah tidak akan menunda ajal kita.

Ada rasa takut yang harus dimunculkan dalam hidup kita. Rasa takut tersebut adalah rasa takut terhadap masa lalu. Rasa takut ini dianalogikan sebagai sebuah ajang introspeksi diri. Kita belajar dari masa lalu untuk tidak mengulangi kesalahan yang telah diperbuat. Masa lalu adalah sebuah pembelajaran untuk kita terus bergerak maju. Di akhir materi, Ustadz Dudi menyampaikan untuk memanfaatkan bulan Muharram dengan sebaik-baiknya, jadikan bulan ini sebagai ajang untuk berbuat kebaikan. Semoga bulan Muharram dapat menjadi pijakan untuk kita bisa berbuat lebih baik dari sebelum-sebelumnya.