Pekan Pede : Amalan yang Mendatangkan Syafa’at di Hari Akhir Nanti (2)

Pekan PeDe Rumah Mesin

People Development Program atau Pekan PeDe digelar Rumah Mesin pada Senin, 21 September 2020 untuk karyawan laki-laki. Program ini merupakan program rutin setiap pekan tepatnya setiap hari senin yang bertujuan untuk meningkatkan ketertataan aspek kehidupan karyawan di bidang kerohanian. Dimulai dengan tilawah bersama, tahsin, dan kemudian penyampaian materi oleh mentor. Sebelum Pekan PeDe, para karyawan melaksanakan salat zuhur berjamaah.

Pekan PeDe di Rumah Mesin

Pekan PeDe bertempat di studio belakang Limasan dengan mentor Ustadz Paryono. Setelah salat berjamaah, Pekan PeDe dimulai dengan melanjutkan tilawah bersama, kemudian tahsin. Pekan PeDe Senin kemarin membahas mengenai amalan-amalan yang bisa mendatangkan syafa’at pada hari kiamat nanti. Ustadz Paryono melanjutkan pembahasan mengenai hal-hal yang dapat mendatangkan syafa’at pada kesempatan kali ini. Amalan yang dapat mendatangkan syafa’at kemarin adalah tauhid dan salat jenazah.

Ustadz Paryono melanjutkan amalan lain yang dapat menjadikan kita mendapatkan syafa’at kelak di hari akhir. Amalan selanjutnya adalah besholawat pada Nabi Muhammad SAW. “Barang siapa yang bershalawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat,” (HR. ath-Thabrani dan dihasankan oleh imam Al-Mundziri, Al-Haitsami, al-Albani rahimahumullahu. (Shahihul Jami’ : 6357).

Selain menjelaskan keutamaan bersholawat sebagai jalan untuk mendapatkan syafaat, Ustadz Paryono juga menjelaskan mengenai istighfar. Mana yang harus diutamakan?

Sholawat atau istighfar?

Sebagian pendapat mengutamakan sholawat dulu agar mendapat syafaat, namun istighfar juga penting. Dikisahkan ada seorang tukang roti yang senantiasa beristighfar bertemu Imam Ahmad, Imam Ahmad sedang safar ke suatu tempat dan ingin menginap di masjid namun diusir. Tukang roti tersebut menawarkan untuk menginap dirumahnya meskipun dia tidak tahu orang yang ditemuinya adalah Imam Ahmad. Imam Ahmad kagum karena tukang roti senantiasa beristighfar setiap bekerja. Imam Ahmad lantas bertanya, “apa yang kamu dapat dari istighfar?” “Semua keinginanku dikabulkan. Namun kurang satu yang belum dikabulkan yaitu saya ingin bertemu Imam Ahmad”, jawab tukang roti. Imam Ahmad kemudian bercerita dan membuka identitasnya bahwa dialah Imam Ahmad.

Amalan selanjutnya sebagai jalan pembuka syafa’at adalah Puasa. Menjalankan puasa wajib ataupun sunnah menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan syafa’at dari Rasulullah SAW di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda:

Puasa dan al Qur`an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada hari Kiamat kelak. Puasa akan berkata : “Wahai, Rabb-ku. Aku telah menahannya dari makan pada siang hari dan nafsu syahwat. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya”. Sedangkan al Qur`an berkata : “Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya”. Maka keduanya pun memberi syafa’at,” (HR Ahmad, II/174; al Hakim, I/554; dishahihkan oleh al Hakim, Adz-Dzahabi, Al-Haitsami, dll. Lihat Majma’uz Zawaid III/181. Dan Tamamul Minnah, hlm. 394)

Selanjutnya adalah senantiasa berdoa setelah adzan. Orang yang berdoa ketika ketika adzan akan mendapatkan syafa’at di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan ‘Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al wasilah (derajat di surga), dan keutamaan kepada Muhammad, dan bangkitkan beliau, sehingga bisa menempati maqam terpuji yang engkau janjikan’. Maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari Kiamat,” (HR Bukhari no.614, dari Jabir bin Abdillah)

Memperbanyak sujud juga menjadi salah satu amalan yang mendatangkan syafa’at selanjutnya. Maksud dari memperbanyak sujud ialah senantiasa melaksanakan shalat wajib serta teguh pendirian dalam mengerjakan shalat sunnah. Selain sujudnya shalat wajib dan shalat sunnah, ternyata sujud tilawah ketika membaca ayat-ayat sajadah dan sujud syukur termasuk dalam sujud yang mendatangkan syafa’at dari Rasulullah SAW. Nabi Muhammad bersabda : “Tolonglah aku atas dirimu dengan banyak bersujud” (HR Muslim, no.489, 226).

Amalan selanjutnya yaitu membaca Al-Qur’an, mentadabburinya dan mengamalkan isinya. Amalan Al-Qur’an tersebut akan mendatangakan syafa’at bagi mereka yang sungguh-sungguh dalam membaca, memahami dan mengamalkannya. Dari Abi Umamah bahwasannya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Bacalah al Qur`an. Sesungguhnya al Qur`an akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi sahabatnya…” (HR Muslim, no.804).

Beberapa amalan diatas bisa mendatangkan syafa’at di hari akhir nanti. Sebagai seorang muslim kita harus senantiasa mengamalkan amalan tersebut, selain agar mendapatkan pahala, syafa’at juga bisa menjadi saksi amalan kebaikan yang telah kita lakukan selama hidup di dunia.

Semoga Allah ta’ala memberi kemudahan kepada kita untuk mengamalkan semua yang telah diajarkan dan mendapatkan syafa’at di hari kiamat nanti. Aamiin