Pengajian Rutin hari Kamis, Ustad Dudi Sampaikan Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Sesama

Seperti biasa, Rumah Mesin masih terus aktif menggelar pengajian di hari Kamis untuk seluruh karyawan dan peserta magang. Setelah sempat absen Kamis pekan lalu, Ustad Dudi M. Rusyadi, S.Ag. kembali mengisi pengajian di Rumah Mesin pekan ini. Pada kesempatan kali ini Ustad Dudi menyampaikan tentang 3 pola komunikasi antara manusia dengan Allah SWT.

Pola interaksi dengan Allah dibangun di atas 3 dasar pola. Adapun 3 pola interaksi dengan Allah SWT yang pertama adalah cinta. Kemudian aktivitas, dan yang terakhir perniagaan yang saling menguntungkan. Tiga pola komunikasi tersebut, selain untuk berinteraksi dengan Allah SWT juga dapat diterapkan untuk berinteraksi dengan apapun. Dan pola interaksi kita dengan sesama manusia tidak bisa dilepaskan dari 3 bingkai tersebut.

“Anda sekarang ini berada di Rumah Mesin. Berarti anda berinteraksi dengan Rumah Mesin. oleh karena itu interaksinya juga dibangun atas 3 dasar itu”, tutur Ustad Dudi.

Dari ketiga aspek tersebut yang pertama dibahas adalah cinta. Seseorang bisa berada dalam suatu lingkungan karena cinta. Misalnya, seseorang bisa berada di suatu perusahaan karena cintanya pada perusahaan tersebut. Faktor-faktor yang menumbuhkan cinta terhadap perusahaan tersebut macam-macam.

Misalnya gaji yang tercukupi ataupun hati yang tentram ketika berada dalam lingkungan perusahaan tersebut. Hati yang tentram itulah yang sesungguhya memunculkan benih-benih cinta terhadap perusahaan. Cinta tidak melulu harus diartikan kepada lawan jenis, tetapi terhadap lingkungan atapun benda-benda lainnya.

Cinta terhadap pekerjaan ataupun benda-benda lainnya bisa muncul karena kebiasaan. Misalnya dalam hal pekerjaan. Ketika kita terbiasa dengan pekerjaan dan mengenal lingkungan maupun pekerjaan kita dengan baik maka akan tumbuh cinta terhadap pekerjaan kita. Kalau kita tidak mencintai pekerjaan kita nantinya yang ada hanya akan menimbulkan beban. Tetapi kalau kita mencintai dan mengenal betul pekerjaaan kita, kita akan bekerja tidak semata-mata mengejar gaji saja.

Begitu pula kecintaan kita kepada Allah. Cinta kita kepada Allah tidak akan pernah muncul kalau kita tidak kenal Allah. Oleh karena itu harus mengenali Allah untuk menimbulkan kecintaan kita kepada Allah. Sehingga kita bisa mengamalkan seluruh perintah Allah dengan baik dan tanpa ada rasa terpaksa.