Rumah Mesin terus melakukan ekspansi strategis dengan menggandeng mitra internasional. Pada Selasa, 16 Juli 2025, Direktur Rumah Mesin melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Falali, brand dari PT Funkata Technology Indonesia, perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal China. Dalam upaya menjajaki kerja sama pengembangan dan distribusi mesin-mesin teknologi pertanian dan pangan di Indonesia.
Pertemuan ini berlangsung secara informal namun penuh makna di sebuah rumah makan lokal di Yogyakarta. Turut hadir dari pihak Falali yaitu Bapak Zhang dan Bapak Chen, yang mewakili tim ekspor dan pengembangan bisnis perusahaan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas peluang besar untuk menghadirkan mesin-mesin Falali ke pasar Indonesia dengan menyesuaikan spesifikasi teknis, model bisnis, serta dukungan purna jual yang sesuai dengan kebutuhan UMKM lokal.
“Fokus kita adalah menghadirkan teknologi yang tepat guna bagi pelaku usaha kecil dan menengah, namun tetap efisien dan sesuai dengan kondisi pasar Indonesia,” ungkap perwakilan dari Rumah Mesin.
Dibahas pula mengenai strategi kolaborasi yang tidak hanya sebatas impor produk, namun juga edukasi pasar dan penguatan layanan purna jual, agar mesin-mesin yang didistribusikan dapat benar-benar memberi manfaat bagi para pengguna di lapangan.
Kerja sama ini dinilai penting, karena Falali memiliki keunggulan dalam teknologi dan pengalaman produksi, sementara Rumah Mesin menguasai jaringan distribusi dan memahami kebutuhan UMKM dalam negeri. Sinergi dua kekuatan ini diharapkan mampu mempercepat adopsi teknologi yang relevan di sektor pertanian dan pengolahan pangan di Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi pertemuan ini. Falali sangat terbuka terhadap masukan dari kami d an punya semangat kolaboratif yang tinggi. Semoga ini jadi awal yang baik untuk kolaborasi jangka panjang,” ujar Direktur Rumah Mesin.
Dengan adanya pertemuan antara Rumah Mesin kerja sama dengan Falali China ini menjadi sinyal positif bagi masa depan UMKM Indonesia, bahwa kolaborasi lintas negara bisa menjadi kunci percepatan transformasi industri berbasis teknologi.
