Cara Buat Silase Pakan Kambing Berkualitas dan Lebih Sehat

cara buat silase pakan kambing

Rumput Kaliandra atau Lamtoro merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang banyak diminati peternak karena memiliki nilai gizi tinggi dan mudah dibudidayakan. Tidak heran jika banyak peternak mencari cara buat silase pakan kambing sebagai metode pengawetan hijauan agar tetap bernutrisi dan tahan lama.

Silase sendiri adalah pakan ternak yang dihasilkan melalui proses fermentasi bahan segar seperti rumput. Fermentasi ini menghasilkan asam laktat yang membantu mengawetkan bahan sekaligus meningkatkan kandungan nutrisinya. Cara buat silase pakan kambing dapat menghasilkan pakan berkualitas yang kaya akan protein, serat, dan mineral penting bagi kesehatan ternak.

Proses cara buat silase pakan kambing tergolong sederhana dan bisa diterapkan oleh peternak sebagai solusi penyediaan pakan berkualitas sepanjang tahun. Selain menjadi alternatif pakan yang bergizi, silase juga dapat membantu mencukupi kebutuhan nutrisi ternak di samping hijauan segar sebagai pakan utama.

Apa itu Silase Pakan Kambing?

Silase pakan kambing adalah pakan hasil fermentasi anaerobik dari hijauan seperti rumput, daun, atau tanaman leguminosa. Proses ini membuat pakan lebih awet, kaya nutrisi, serta mudah dicerna oleh kambing. Silase memiliki kandungan protein, serat, dan mineral yang tinggi, sehingga banyak dipilih peternak sebagai solusi pakan berkualitas.

Fermentasi silase meningkatkan palatabilitas atau daya terima kambing terhadap pakan. Kambing lebih menyukai silase karena teksturnya lebih lembut dan rasanya lebih enak dibandingkan hijauan segar. Keuntungan lainnya adalah peningkatan konsumsi pakan, yang membantu mencukupi kebutuhan nutrisi ternak.

Pembuatan silase melibatkan penyimpanan hijauan dalam kondisi tanpa oksigen, seperti dalam silo atau kantong plastik, untuk mencegah pembusukan dan mempertahankan nilai gizi. Silase dapat disimpan dalam waktu lama tanpa kehilangan kualitas, menjadikannya solusi ideal saat musim kemarau atau pasokan hijauan terbatas.

Dengan menggunakan silase, peternak dapat menghemat biaya pakan, mengurangi ketergantungan pada hijauan segar, dan meminimalkan kerugian akibat pembusukan. Selain itu, silase membantu meningkatkan efisiensi produksi ternak, menjadikannya pilihan praktis dan ekonomis bagi peternak kambing.

Cara Buat Silase Pakan Kambing

cara buat silase pakan kambing

Silase adalah pakan ternak hasil fermentasi anaerobik yang memungkinkan peternak menyimpan hijauan dalam jangka waktu lama tanpa kehilangan nilai nutrisinya. Pembuatan silase menjadi solusi ideal bagi peternak kambing, terutama saat musim kemarau atau ketika pasokan hijauan segar terbatas.

Dengan metode yang tepat, silase dapat membantu meningkatkan efisiensi pakan dan kesehatan ternak. Berikut adalah cara buat pakan silase yang mudah dan efektif menggunakan rumput odot.

1. Panen dan Cacah Rumput Odot

Pilih rumput odot yang sudah cukup umur untuk dipanen, yaitu sekitar 60 hari setelah tanam. Potong rumput dengan panjang sekitar 3-5 cm menggunakan alat pencacah atau golok agar lebih mudah difermentasi.

Jika rumput masih terlalu basah, diamkan beberapa jam hingga kadar air berkurang sekitar 60% untuk menghindari fermentasi yang kurang optimal.

2. Campurkan Bahan Tambahan

Agar proses fermentasi berjalan sempurna dan meningkatkan kualitas silase, tambahkan bahan-bahan berikut:

  • Untuk meningkatkan kadar gula dan mempercepat fermentasi, teteskan molases (tetes tebu) sebanyak 6 kg per ton.
  • Tambahkan bakteri starter silase untuk mempercepat fermentasi dan meningkatkan kualitas pakan.
  • Gunakan suplemen organik cair (SOC) sebanyak 10 liter yang telah dilarutkan dengan air untuk menambah kandungan nutrisi.

Campurkan semua bahan hingga merata agar proses fermentasi berjalan dengan baik dan hasil silase memiliki kandungan nutrisi yang optimal.

3. Penyimpanan dan Pemadatan

Setelah bahan tercampur rata, segera masukkan campuran tersebut ke dalam wadah kedap udara seperti silo, drum plastik, atau kantong plastik besar. Padatkan campuran dengan kuat untuk mengeluarkan udara sebanyak mungkin agar bakteri pembusuk tidak berkembang. Semakin padat silase, semakin baik kualitas yang dihasilkan.

4. Penutupan dan Pemberat

Tutup wadah dengan plastik atau terpal kedap udara. Pastikan tidak ada celah udara yang masuk, karena oksigen dapat menghambat proses fermentasi dan menyebabkan pembusukan. Agar tekanan tetap stabil, letakkan batu atau benda berat di atas silase sehingga fermentasi dapat berlangsung secara optimal.

5. Proses Fermentasi

Silase perlu didiamkan selama 21-30 hari untuk mendapatkan hasil terbaik. Jangan membuka wadah selama proses ini berlangsung agar kondisi anaerobik tetap terjaga dan fermentasi berjalan sempurna. Pada tahap ini, bakteri baik akan mengubah hijauan menjadi pakan yang lebih mudah dicerna oleh kambing dan meningkatkan kandungan nutrisinya.

6. Silase Siap Digunakan

Setelah 21 hari, silase sudah siap digunakan. Silase yang baik memiliki bau asam segar seperti tape dan tidak berjamur. Jika silase berbau busuk atau berlendir, kemungkinan ada kesalahan dalam proses fermentasi, seperti kadar air terlalu tinggi atau adanya udara yang masuk ke dalam wadah.

Ciri Silase Pakan Kambing yang Berkualitas

cara buat silase pakan kambing

Silase adalah salah satu solusi terbaik untuk penyediaan pakan kambing, terutama saat musim kemarau atau ketika pasokan hijauan segar terbatas. Namun, membuat silase yang berkualitas memerlukan perhatian khusus agar proses fermentasi berjalan dengan baik dan menghasilkan pakan yang sehat serta bernutrisi tinggi bagi ternak.

Berikut ini adalah ciri-ciri silase yang berkualitas baik yang harus diperhatikan oleh peternak agar proses pembuatan silase berjalan dengan sukses.

1. Warna yang Tepat

Warna menunjukkan apakah fermentasi silase berjalan dengan baik. Silase yang berkualitas baik umumnya memiliki warna hijau kecoklatan atau hijau kekuningan. Warna ini menandakan bahwa fermentasi telah berhasil dan nutrisi dalam pakan masih terjaga dengan optimal.

Sebaliknya, hindari silase yang berwarna coklat tua atau hitam, karena warna tersebut menandakan adanya pembusukan atau fermentasi yang tidak sempurna. Jika warna silase berubah menjadi gelap, kemungkinan besar terjadi pemanasan berlebihan atau adanya kontaminasi bakteri pembusuk yang merusak kualitas silase.

2. Tekstur yang Baik

Selain warna, tekstur juga bisa menjadi penanda keberhasilan fermentasi. Silase yang ideal memiliki tekstur yang lembut, tidak keras, dan tidak berlendir. Tekstur yang baik menunjukkan bahwa proses pencacahan dan fermentasi telah dilakukan dengan benar, sehingga pakan lebih mudah dicerna oleh kambing.

Silase yang terlalu kering dapat mengindikasikan kurangnya kadar air yang dibutuhkan dalam proses fermentasi, sedangkan silase yang terlalu basah atau berlendir menunjukkan adanya fermentasi yang tidak sempurna akibat kadar air yang terlalu tinggi.

Oleh karena itu, memastikan kelembaban yang tepat saat penyimpanan sangatlah penting agar tekstur silase tetap ideal untuk dikonsumsi ternak.

3. Aroma yang Segar

Aroma atau bau silase memberikan petunjuk tentang hasil fermentasi. Silase yang berkualitas baik memiliki aroma asam khas fermentasi yang segar dan tidak berbau busuk. Bau asam yang segar menandakan bahwa bakteri baik telah bekerja secara optimal dalam proses fermentasi.

Sebaliknya, silase yang memiliki bau busuk, amonia, atau tengik menandakan adanya kesalahan dalam fermentasi, seperti adanya bakteri pembusuk atau kadar air yang terlalu tinggi. Silase yang berbau tidak sedap sebaiknya tidak diberikan kepada kambing, karena bisa mengganggu pencernaan dan kesehatan ternak.

4. Suhu yang Sesuai

Suhu silase juga menunjukkan apakah fermentasi berjalan dengan baik. Silase yang baik memiliki suhu berkisar antara 25-30°C. Suhu dalam kisaran ini menunjukkan bahwa fermentasi berlangsung dengan normal dan tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Suhu yang terlalu tinggi bisa menandakan fermentasi yang berlebihan, yang dapat mengurangi kualitas pakan. Sebaliknya, suhu yang terlalu rendah bisa menunjukkan bahwa fermentasi tidak berjalan sempurna, yang berpotensi menghasilkan silase berkualitas rendah dengan nilai nutrisi yang berkurang.

5. Kelembaban yang Ideal

Kadar air dalam silase harus berada dalam tingkat yang seimbang. Silase dengan kelembaban yang baik memiliki kadar air sekitar 60-70%. Kadar air yang tepat memastikan fermentasi berjalan optimal tanpa menyebabkan pembusukan.

Silase yang terlalu kering akan sulit difermentasi dengan baik, sedangkan silase yang terlalu basah berisiko menjadi berlendir dan busuk. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan kadar air sebelum penyimpanan dengan cara mengeringkan sedikit rumput jika terlalu basah atau menambahkan sedikit molases jika terlalu kering.

6. Kandungan Nutrisi yang Cukup

Silase yang baik harus memiliki kandungan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ternak. Silase yang berkualitas tinggi memiliki kandungan protein yang cukup, serat yang baik, serta mineral yang mendukung pertumbuhan dan kesehatan kambing.

Untuk meningkatkan kandungan nutrisi dalam silase, peternak dapat menambahkan bahan tambahan seperti molases (tetes tebu) untuk meningkatkan kadar gula dan mempercepat fermentasi, serta suplemen organik cair (SOC) guna meningkatkan kadar vitamin dan mineral dalam pakan.

Dengan begitu, silase yang dihasilkan tidak hanya tahan lama tetapi juga bernutrisi tinggi.

7. Bebas Jamur dan Serangga

Silase yang berkualitas baik harus bebas dari kontaminasi jamur, serangga, atau mikroorganisme berbahaya lainnya. Jamur pada silase dapat mengindikasikan adanya kelembaban berlebih atau adanya udara yang masuk ke dalam wadah penyimpanan.

Jika silase sudah berjamur, sebaiknya tidak diberikan kepada kambing karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan menurunkan produktivitas ternak. Agar terhindar dari kontaminasi, pastikan wadah penyimpanan silase benar-benar kedap udara dan silase dipadatkan dengan baik sebelum ditutup.

Dengan demikian, fermentasi dapat berlangsung sempurna tanpa adanya gangguan dari organisme pembusuk.

Kesimpulan

Mengetahui cara buat silase pakan kambing yang baik tidak hanya bergantung pada proses pembuatannya saja, tetapi juga pada pemahaman tentang ciri-ciri silase yang berkualitas tinggi. Warna, tekstur, aroma, suhu, kadar air, kandungan nutrisi, serta kebersihan dari jamur dan serangga menjadi faktor utama dalam menentukan apakah silase layak diberikan kepada kambing atau tidak.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, peternak dapat memastikan bahwa silase yang dibuat memiliki kualitas terbaik dan memberikan manfaat maksimal bagi ternaknya. Silase yang baik tidak hanya membantu menghemat biaya pakan, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan produktivitas kambing secara keseluruhan.

Untuk mempermudah cara buat silase pakan kambing, Anda dapat menggunakan mesin chopper rumput dari Rumah Mesin. Mesin ini membantu mencacah rumput dengan ukuran yang ideal, sehingga proses fermentasi berjalan lebih baik dan pakan lebih mudah dikonsumsi oleh kambing.

Klik tautan berikut untuk informasi lebih lanjut tentang mesin chopper rumput yang dapat membantu usaha peternakan Anda!

Detail Mesin Chopper Rumput Rumah Mesin

Dengan menggunakan mesin chopper rumput, Anda bisa menghasilkan silase berkualitas tinggi yang kaya nutrisi, mendukung pertumbuhan kambing, dan meningkatkan efisiensi pakan. Pembuatan silase yang tepat tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga membantu ternak tumbuh sehat dan produktif.