Sampah adalah sesuatu yang bisa mengganggu di lingkungan masyarakat. Terlebih setiap rumah tangga pasti menghasilkan sampah baik itu sampah organik ataupun anorganik. Berbagai macam bentuk sampah pun dihasilkan mulai dari sampah yang cair ataupun padat.
Jika sampah tersebut tak diolah dengan baik, maka bisa mencemari lingkungan sehingga perlu dilakukan teknik pengolahan sampah yang baik dan benar. Nah salah satu pengolahan sampah yang sering dilakukan oleh masyarakat adalah membuat pupuk kompos dari sampah organik yang dihasilkan.
Sampah yang tadinya tak berguna bisa diubah menjadi pupuk kompos dengan berbagai manfaat. Mau tahu cara mengolah sampah organik menjadi kompos yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah? Simak penjelasannya berikut ini!
Apa itu Sampah Organik?
Sebelum ke penjelasan tentang pengolahan sampah organik lebih dalam. Anda juag perlu mengetahui apa sih sampah organik itu?
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami, tanpa melalui proses campur tangan dari manusia untuk bisa terurai. Sampah organik bisa disebut sebagai sampah yang ramah lingkungan bahkan sampah ini bisa diolah kembali jadi sesuatu yang memiliki manfaat jika diolah dengan tepat.
Namun jika sampah tidak diolah dengan benar bisa menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap dari pembusukan sampah organik yang cepat. Sebab sampah organik bisa didegradasi oleh mikroba (bakteri pembusuk) atau memiliki sifat biodegradable. Oleh sebab itu, sampah organik sering dimanfaatkan menjadi kompos atau pupuk organik.
Jenis Sampah Organik
Meskipun sampah organik dikenal dengan sebutan sampah basah, ternyata sampah ini digolongkan menjadi 2 macam yaitu, sampah organik kering dan basah. Berikut adalah penjelasannya:
1. Sampah Organik Kering
Sampah organik kering termasuk dalam sampah organik yang memiliki kadar air sedikit. Umumnya, sampah ini sulit untuk diolah kembali, jadi sampah organik kering lebih sering untuk dibakar atau dimusnahkan.
Contoh dari sampah organik kering adalah sebagai berikut:
- Ranting pohon
- Daun kering
- Kayu
2. Sampah Organik Basah
Sampah organik basah merupakan sampah organik yang sebagai besar sampahnya memiliki kandungan air. Hal inilah yang mernjadi alasan jika sampah organik bisa menimbulkan bau tidak sedap.
Bau itu disebabkan oleh banyaknya kandungan air yang menyebabkan sampah organik basah ini jadi cepat membusuk.
Contoh dari sampah organik basah:
- Buah yang membusuk
- Kotoran hewan
- Kulit pisang dan sejenisnya
- Sisa sayuran
Perbedaan Sampah Organik dan Sampah Anorganik
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari tumbuhan dan hewan, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non hayati, contohnya produk sintetik, olahan bahan tambang atau dari proses sebuah industri.
Jika sampah organik mudah terurai, sampah anorganik merupakan jenis sampah yang sulit untuk terurai oleh mikroorganisme. Oleh sebab itu, sampah organik membutuhkan waktu lama untuk terurai. Bahkan, sampah anorgnaik membutuhkan waktu sampai ratusan tahun untuk terurai/hancur.
Perbedaannya, sampah organik termasuk dalam jenis sampah basah, sedangkan untuk sampah anorganik disebut sebagai sampah kering (sebagian besar). Contoh sampah yang termasuk dalam sampah anorganik adalah kantong plastik, kaleng, kaca, beling, kertas, botol plastik, dan lain-lain.
Contoh Sampah Organik
1. Sisa Makanan
Sisa makanan adalah salah satu contoh dari jenis sampah organik. Contoh sisa makanan adalah tulang ikan, nasi, kulit buah dan sayur, roti yang sudah exp, dan lain sebagainya. Sampah jenis ini akan membusuk dan diuraikan oleh mkiroorganisme.
Nasi yang ada di tempat sampah akan ditumbuhi dengan belatung yang berperan sebagai mikroorganisme dari pengurai nasi. Nah inilah peran pengurai, maka lama-kelamaan nasi akan habis karna dimakan oleh belatung.
2. Dedaunan/Daun Kering
Daun-daun yang jatuh ke tanah bisa dijaikan pupuk kompos alami. Daun yang membusuk jika sudah terurai bisa mengandung unsur hara dan mineral yang memiliki manfaat bagi kesuburan tumbuhan dan tanah.
3. Kotoran Hewan
Kotoran hewan bisa diolah menjadi pupuk atau kompos kandang yang bisa membantu menyuburkan tanaman, yang membuat tanah subuh dan gembur.
4. Bangkai Hewan
Bangkai hewan yang sudah terurai juga bisa membantu menyuburkan tanah dan juga tanaman yang ada di lingkungan sekitar.
5. Sisa Sayuran, Kulit Buah dan Biji-Bijian
Sisa sayuran yang dimaksud merupakan bagian dari sayuran yang sudah tidak terpakai. Contohnya seperti batang kangkung yang tidak digunakan, bonggol wortel, dan batang dari brokoli.
Kulit buah juga termasuk dalam jenis sampah organik. Kulit buah yang sering dibuang seperti kulit mangga, pepaya dan lain sebagainya.
Biji-bijian yang memiliki kualitas jelek sehingga tidak digunakan lagi ini termasuk ke dalam jenis sampah organik, misalnya seperti biji kacang hijau yang sudah membusuk, biji nangka, dan biji semangka.
Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos
1. Kumpulkan Sampah
Cara membuat pupuk kompos dari sampah bekar yang pertama adalah dengan mengumpulkan sampah yang ada di lingkungan sekitar atau sampah yang ada di rumah. Sampah yang sudah dikumpulkan harus dipisah antara sampah jenis organik dan anorganik.
Sampah yang bisa digunakan dan bisa didaur ulang untuk dijadikan kompos adalah sampah jenis organik. Anda bisa mendapatkan jenis sampah ini dari sisa sayuran yang sudah tidak dimasak.
Saat Anda memasak satur tentu akan ada bagian sayur yang tidak terpakai seperti batang akar sayuran dan daun sayur yang sudah layu atau tua.
2. Proses Pencacahan Sampah
Jika Anda sudah mengumpulkan semua sampah organik langkah selanjutnya adalah melakukan pencacahan sampah yang bertujuan agar sampah organik menjadi bahan yang lebih halus. Jadi buatlah sampah sayur organik menjadi berukuran 1 atau 2 cm.
Untuk mencacah sampah organik yang akan dibuat menjadi pupuk kompos. Anda bisa menggunakan mesin pencacah sampah organik, untuk membantu mencacah sampah organik dengan cepat dan menghemat tenaga.
3. Proses Pendiaman
Supaya bisa menjadi pupuk kompos, Anda harus mendiamkan sampah organik yang sudah dihaluskan tersebut. Fungsi dari mendiamkan sampah organik adalah agar terjadi proses pembusukan.
Untuk mempercepat proses pembusukan Anda bisa menggunakan larutan EM4 atau Anda bisa menunggu sampah tersebut membusuk dengan sendirinya tapi membutuhkan waktu yang cukup lama.
4. Tutup Rapat
Mendiamkan sampah organik juga perlu dilakukan di tempat yang tertutup rapat dan kedap terhadap udara. Sebab udara bisa membuat proses pembusukan tidak berjalan dengan baik.
Maka akan lebih efektif jika Anda mendiamkan sampah organik di dalam ember yang mempunyai tutup rapat. Saat Anda ingin menambahkan sampah harus dengan tambahan larutan EM4 agar pembusukan bisa menjadi lebih sempurna dan merata.
5. Tunggul Kompos Sampai 2 Minggu
Diamkanlah kompos yang sudah dicacah selama 2 minggu lamanya supaya pembusukan sampah organiknya sempurna. Selama 2 minggu tersebut Anda juga harus mengaduk pupuk di dalam ember selama kurang lebih 3 hari sekali.
Jangan terlalu sering untuk mengaduk dan jangan juga terlalu jarang untuk mengaduk. Waktu maksimal untuk mengaduk adalah 3 hari sekali. Selama 2 minggu tersebut akan ada 2 jenis pupuk kompos yang akan dihasilkan yaitu kompos padat dan cair.
Nah itulah cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang mudah dan cepat untuk bisa Anda lakukan dengan mudah di rumah. Berikut ini adalah cara penggunaan kompos yang sudah selesai Anda buat sesuai dengan cara diatas.
Cara Menggunakan Kompos Sampah Organik
Supaya bisa berfungsi dengan maksimal, Anda juga harus tahu bagaimana cara menggunakan kompos tersebut untuk penanaman tumbuhan di lingkungan sekitar.
Khusus untuk kompos yang padat harus dikeringkan terlebih dulu dengan cara di angin-anginkan dan yang cair bisa langsung digunakan di media tanam dengan catatan yang harus dicampurkan dengan air kapur sirih agar tidak berbau, perbandingannya ialah 1:5 begitu juga dengan pupuk yang padat.
Kini Anda sudah bisa membuat pupuk kompos sendiri. Kompos memiliki manfaat yang sangat berguna untuk membantu meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman Anda.
Kompos juga sering digunakan sebagai pupuk organik alami dan juga ramah lingkungan yang bisa meningkatkan produktivitas tanah pertanian, taman, dan kebun, serta untuk membantu mengurangi sampah organik di tempat pembuangan sampah.
Selain itu, manfaat kompos juga bisa membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan masyarakat.
Manfaat Kompos
1. Meningkatkan Struktur Tanah
Kompos memiliki manfaat untuk bisa meningkatkan struktur tanah. Tanah yang subur dan sehat mempunyai struktur yang baik, yaitu tanah yang poros, gembur, dan mudah untuk diakses air dan udara.
Kompos bisa membantu meningkatkan struktur tanah yang buruk. seperti tanah yang padat atau terlalu liat. Kompos juga bisa memperbaiki porositas tanah sehingga udara dan air bisa dengan mudah masuk ke dalam tanah.
2. Meningkatkan Kualitas Tanaman
Penggunaan kompos untuk pupuk organik, bisa membantu meningkatkan kualitas tanaman Anda. Tanaman yang ditanam di tanah yang subur dan kaya akan nutrisi akan tumbuh lebih sehat dan kuat.
Tanaman yang lebih sehat dan kuat akan mempunyai daya tahan lebih baik terhadap serangan penyakit dan hama. Selain itu, tanaman yang ditanam di tanah yang subuh dan kaya akan nutrisi bisa menghasilkan buah dan sayur lebih besar, lebih lezat, dan lebih beraroma.
3. Menambah Nutrisi Tanah
Kompos adalah sumber nutrisi organik yang sangat baik untuk tanah. Nutrisi utama yang ada dalam kompos ialah nitrogen (N), kalium (K), dan fosfor (P), yang dikenal sebagai makronutrien.
Selain itu, kompos juga memiliki unsur mikro penting bagi pertumbuhan tanaman, kalsium (Ca), sulfur (S), magnesium (Mg), dan masih ada banyak lagi. Kelebihan dari menggunakan kompos sebagai sumber nutrisi tanaman, adalah karena nutrisi yang ada dalam kompos tidak cepat terlepas dari tanah seperti pupuk kimia.
Nutrisi pada pupuk kimia seringkali larut dan tersedia dalam waktu singkat, sehingga tanaman harus sering diberi pupuk. Sedangkan kompos melibatkan proses dekomposisi secara alami oleh mkiroorganisme, sehingga nutrisi dalam kompos lebih tahan lama dan terus lepas ke dalam tanah dengan seiring berjalannya waktu.
Hal ini bisa membantu menjaga keseimbangan nutrisi tanah dan bisa mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan nutrisi di tanaman. Nah itulah penjelasan terkain cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi kehidupan.
Untuk mengolah sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat untuk lingkungan, Anda bisa menggunakan mesin pencacah sampah organik untuk membantu mempercepat Anda dalam mencacah sampah organik. Untuk informasi lebih lanjut terkait mesin pencacah sampah organik bisa klik ling dibawah: