Cara Beternak Ikan Nila Agar Cepat Panen Dan Menguntungkan

cara budidaya ikan nila

Halo, kali ini saya akan membuat artikel yang membahas tentang cara ternak ikan nila. Mungkin bagi kalian para pecinta kuliner, sudah nggak asing lagi sama yang namanya ikan nila, karena ikan ini memiliki berbagai macam olahan kuliner lezat dan ada di berbagai tempat baik warung maupun restoran kuliner.

Begitu juga dengan teman teman yang notabenenya sebagai pembudidaya atau peternak ikan nila, yang tentunya sudah sangat mengetahui tentang seluk beluk ikan nila mulai dari asal, jenis, cara budidaya, dan penjualannya.

Sekedar info, harga jual ikan nila konsumsi rata rata mencapai Rp.25.000/kg, walau tergolong murah tetapi harga ikan nila stabil di pasaran.

Tetapi bagi kalian yang ingin mencoba beternak ikan nila dan belum tahu seluk beluk ikan nila dan cara pembudidayaannya. Maka kalian mengunjungi artikel yang tepat, karena disini saya akan membahas tentang cara budidaya ikan nila secara lengkap.

Ikan nila sendiri merupakan ikan yang memiliki potensi pasar yang bagus di Indonesia, karena merupakan salah satu ikan yang digemari masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena ikan nila memliki rasa yang lezat dan gurih.

Dan hal inilah yang terus membuat ikan nila tidak pernah sepi peminat. Baik untuk masakan rumahan, restaurant, hotel, maupun untuk industri pengolahan ikan.

Dalam hal beternak, ikan nila tergolong mudah mulai dari segi perawatan, tempat budidaya / ternak, pemanenan, hingga harga jual yang stabil. Bahkan penualan ikan nila saat juga mulai merambah pasar internasional, lho.

Sehingga jika dijadikan usaha, ikan nila termasuk dalam usaha yang cepat menguntungkan dan juga kalian dapat balik modal dengan cepat.

Namun sebelum kita membahas lebih dalam tentang cara ternak ikan nila, bagi kalian yang masih pemula apakah sudah tahu, apa itu ikan nila ?. Jika belum mari kita akan bahas terlebih dahulu tentang ikan nila yang akan kalian budidayakan.

Apa Itu Ikan Nila ?

cara ternak ikan nila

Ikan nila merupakan ikan yang masuk kedalam jenis ikan konsumsi dari air tawar yang sama seperti ikan lele, gurame, dan lainnya. Yang berasal dari kawasan sungai nil serta danau danau di sekitar Afrika. Yang lebih tepatnya di Afrika bagian timur pada tahun 1969 lalu. Dan diyakini sudah mulai di budidayakan sejak peradaban Mesir purba.

Nama ikan nila sendiri berasal dari nama sungai nil yang menjadi nila. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.

Baca juga : Ternak Ikan Nila Mulai dari Persiapan Hingga Pemeliharaan

Hingga saat ini ikan nila sudah tersebar ke berbagai negara yang beriklim tropis maupun subtropis. Dan di negara kita ikan nila menjadi ikan pelihraan yang populer di kolam kolam air tawar, bahkan dijadikan sebagai ladang bisnis oleh masyarakat.

Di Indonesia sendiri, bibit ikan nila pertama kali di datangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Air Tawar (Balikanwar) dari Taiwan pada tahun 1969 lalu. Setelah melalui masa penelitian dan sudah beradaptasi, barulah ikan nila disebarluaskan kepada petani di berbagai wilayah di Indonesia.

Morfologi Ikan Nila

Agar lebih jelas, kita juga akan membahas tentang morfologi ikan nila. Ikan nila memiliki tubuh agak memanjang dan pipih, warnanya putih kehitaman, dan akan semakin terang kearah perut. Warna ikan nila sendiri juga bermacam macam, ada beberapa jenis yang memiliki perbedaan mencolok.

Pada tubuh ikan ada garis garis vertikal berwarna hijau agak biru. Pada sirip ekor ada delapan garis yang ujungnya berwarna kemerahan. Matanya menonjol besar dan tepinya berwarna hijau.

Mulut ikan nila terletak di ujung tubuh. Posisi antara sirip perut dan dada adalah thoracic. Garis rusuknya terputus menjadi dua, dan memanjang di atas sirip dada.

Ciri ciri morfologi ikan nila diatas tadi adalah ciri dari ikan nila jenis utama, namun saat ini ikan nila sudah banyak di kembangkan. Sehingga ikan nila mempunyai banyak varian atau jenis. Tetapi jenis ikan nila yang paling banyak di budidayakan adalah yang berwarna oranye, karena lebih mudah di budidayakan.

Jenis Jenis Ikan Nila

Dalam cara ternak ikan nila, adapun jenis jenis ikan nila yang cocok untuk di budidayakan. Karena di yakini lebih cepat besar dan labih cepat menghasilkan. Berikut jenis ikan nila yang jika di pelihara cepat besar :

  1. Ikan Nila Merah Niffi
  2. Ikan Nila Merah GIFT
  3. Ikan Nila GIFT biasa
  4. Ikan Nila Gesit
  5. Ikan Nila Get
  6. Ikan Nila Salina
  7. Ikan Nila Lokal
  8. Ikan Nila BEST
  9. Ikan Nila Citralada
  10. Ikan Nila Nirwana I, II, III
  11. Ikan Nila Larasati
  12. Ikan Nila PANDU
  13. Ikan Nila KUNTI
  14. Ikan Nila JICA
  15. Ikan Nila Srikandi
  16. Dan masih banyak lagi.

 

Cara Ternak Ikan Nila

cara ternak ikan nila

Nah, jika kalian sudah mengetahui tentang ikan nila, maka sekarang saatnya untuk membahas topik utama dari artikel ini yaitu cara budidaya ikan nila. Budidaya ikan nila termasuk mudah karena tidak memerlukan kolam berukuran besar. Prospek dari budidaya ikan nila juga sangat bagus jika kalian memang serius menjalaninya.

Bahkan dalam menjalankannya kalian juga tidak harus menggunakan lahan yang luas, kalian dapat memanfaatkan lahan semput dengan kolam dari terpal. Selain itu ikan nila juga termasuk dalam usaha yang menguntungkan dan cepat balik modal, karena ikan nila hanya memerlukan 4 bulan untuk dipanen.

Berikut ini adalah langkah langkah dalam membudidayakan ikan nila, agar nantinya tidak terjadi kesalahan dalam membudidayakannya, maka mohon kalian baca dengan teliti.

1. Persiapan Lokasi Kolam Ikan Nila

Di karenakan ikan nila adalah ikan tawar, maka kolam yang di gunakan dapat berupa kolam tanah lempung karena mampu menahan massa air dan untuk yang paling aman adalah dengan menggunakan kolam terpal.

  • Kolam dengan Tanah Lempung

Kolam ini merupakan kolam yang berupa kolam buatan dengan cara di gali dengan bentuk persegi maupun persegi panjang. Untuk lokasi, lebih baik di dataran rendah yaitu sekitar 300-600 dpl. Selain itu usahakan suhunya 25-30 derajat celcius dan kadar garam 35/ml, serta pH-nya 5-7.

Sebelum digunakan, disarankan untuk melakukan proses pengapuran yang berguna untuk membersihkan kolam dari hama dan ikan liar. Takarannya sekitar25-200gr/m2 dan dilakukan setelah pengeringan kolam. Jangan lupa untuk menambahkan pupuk organik kandang dengan kadar 50-700gr/m2.

  • Kolam Terpal

Pada dasarnya ikan nila dapat kita budidayakan di berbagai tempat atau kolam, mulai dari kolam tanah, semen, sampai terpal. Namun disarankan untuk menggunakan kolam terpal karena lebih aman dan ikan juga tidak menghasilkan bau lempung atau lumpur.

Selain itu anda juga perlu memperhatikan lokasi kolam. Usahakan kolam tidak jauh, agar anda dapat mengawasi setiap saat. Lokasi kolam tidak di tumbuhi rumput dan pohon besar, karena akan menghambat pembuatan kolam. Serta usahakan lokasi kolam mendapat sinar matahari yang cukup.

Berikut ini adalah langkah langkah untuk membuat kolam terpal :

  1. Langkah pertama, anda dapat memulai dengan menggali tanah dengan kedalaman kurang lebih 75 cm dan ratakan dasar tanah yang sudah di gali (untuk ukuran luas kolam bebas, sesuai kebutuhan).
  2. Selanjutnya, gunakan batu bata untuk dasar kolam terpal untuk mempermudah pengecekan tinggi dan pengisian air (susun secara rata dan dengan tinggi yang sama).
  3. Jangan lupa untuk membuat tanggul agar terpal tidak mudah rusak dan kuat.
  4. Lalu taburkan sekam di dasar kolam secara merata.
  5. Setelah itu, mulailah untuk memasang terpal dengan pemberat (dapat berupa batako atau batu bata) yang befungsi agar terpal tidak mudah geser, dan
  6. Buatlah sanitasi air untuk memudahkan dalam pembersihan kolam terpal.

2.Pemilihan Bibit Ikan Nila

cara ternak ikan nila

Langkah selanjutnya yang harus kalian lakukan adalah pemilihan bibit ikan nila. Pemilihan bibit ikan nila sangatlah penting, karena ini juga menyangkut keberhasilan kalian dalam budidaya ikan nila. Sebab, jika kalian memilih bibit secara asal asalan maka besar kemungkinan banyak ikan yang akan mati dalam masa budidaya tersebut.

Berbeda jika kalian memilih bibit ikan nila yang berkualitas, kemungkinan hidup bibit ikan akan lebih banyak dan akan menguntungkan bagi usaha kalian.

Di sarankan untuk memilih bibit iakan nila yang bejenis kelamin jantan. Kenapa ? Karena ikan nila berjenis kelamin jantan pertumbuhannya lebih cepat 2 kali lipat daripada ikan nila yang berjenis kelamin betina.

Itulah sebabnya mengapa kita lebih baik memilih ikan nila jantan ketimbang betina, supaya proses perkembangbiakan lebih cepat dan hasilnya juga akan lebih banyak.

Sebenarnya ada dua pilihan dalam pemilihan bibit ikan nila. Cara yang pertama adalah dengan mendapatkan langsung dari induk ikan nila dan cara yang kedua adalah dengan membeli bibit ikan di pasar atau koperasi perikanan. Usahakan dalam pembelian bibit di tempat yang sudah terpercaya.

Adapun ciri ciri bibit ikan nila yang sehat, berikut ciri cirinya :

  1. Bibit bergerak dengan lincah.
  2. Memiliki respon yang tinggi saat diberi pakan.
  3. Tidak memiliki cacat fisik.
  4. Warna pada bibit cerah.
  5. Semua ukuran bibit seragam atau hampir sama semua.
  6. Bentuk fisik normal dan masih terdapat lendir.
  7. Ukuran bibit kurang lebih 12 cm dan bobotnya kurang dari 30 gram.

3. Penyebaran Bibit Ikan Nila ke Dalam Kolam

Pada langkah ketiga ini juga tak kalah penting dengan pemilihan bibit ikan nila. Sebelumnya isilah dulu kolam dengan ketinggian air antara 60 sampai 75 cm. Pada umumnya tingkat kepadatanjumlah ikan nila adalah 15 – 20 ekor setiap 1 m2. Dengan perkiraan tiap ekornya seberat 10-20 gram dan ikan nila siap panen ketika bobotnya mencapai 300 gram.

Walaupun ikan nila terkenal dengan daya tahan yang kuat, proses penebaran benih juga tidak boleh sembarangan dilakukan. Maka dari itu, sebelum di masukan ke kolam kalian harus melakukan adaptasi bibit terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya ikan terbiasa dengan kolam yang baru dan mengurangi resiko kematian pada bibit.

Berikut ini adalah langkah langkah penebaran bibit ikan nila yang benar :

  1. Pertama, turunkan kantong bibit ikan nila ke permukaan kolam.
  2. Kedua, biarkan kantong bibit terpung di permukaan kolam selama kurang lebih 30 menit, hal ini berguna agar bibit terbiasa dengan suhu yang ada di lingkungan sekitar.
  3. Kemudian, buka kantong dan biarkan suhu dalam kantong keluar.
  4. Setelah itu, miringkan kantong dan biarkan air dalam kantong dan air kolam tercampur agar suhunya jadi sama.
  5. Terakhir, ikan akan keluar sendiri dan mesuk ke kolam.

4. Pemberian Pakan

Seperti yang kalian tahu, pakan mempunyai peran penting dalam tumbuh kembang terhadap ternak, termasuk ikan nila. Paling tidak ikan nila di beri makan dua kali sehari, yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Pakan yang diberikan harus mnegandung protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin.

Pakan yang diberikan bisa berupa tepung ikan 25%, kopra 10%, dedak halus 65%, atau menggunakan pellet yang mengandung kadar 20-30%. Dengan perhitungan takaran pakan sebanyak 2 hingga 3% dari berat total populasi. Lalu, bagaimana cara menghitungnya ? Berikut caranya :

Diketahui :

  • Dalam suatu kolam ada 2000 ekor bibit dengan berat 9-10 gram/ekor.
  • Maka rata rata bobot dari bibit ikan nila adalah => (9+10) : 2 = 9 gram/ekor.

Maka perhitungan pakan ikan nila adalah 9 x 2000 x 3% = 540 gram atau 5,4kg per harinya.

Selain itu kalian juga dapat membuat pakan ikan nila sendiri.

  1. Bahan
  • Dedak halus 26 gram.
  • Tepung jangung 8 gram.
  • Tepung ikan 30 gram.
  • Tepung benewa 2 gram.
  • Tepung terigu 22 gram.
  • Bungkil 10 gram.
  • Vitamin 1,5 gram.
  • Dan air secukupnya.
  1. Cara membuat
  2. Masukan seluruh bahan kedalam wadah, lalu aduk hingga merata.
  3. Kemudian, tambahkan air dan uleni sampai adonan membentk pasta.
  4. Setelah itu, gunakan gilingan daging ukuran 3-5 mm dan di buat bentuk pellet.
  5. Jika sudah selesai, jemur pellet di bawah sinar matahari atau menggunakan oven.
  6. Pemberian pakan sebnayak dua kali sehari.

5. Masa Panen Ikan Nila

Inilah waktu yang paling kita tunggu tunggu, yaitu panen ikan nila. Untuk mecapai bobot 300-500 gram, ikan nila membutuhkan waktu pemeliharaan empat hingga enam bulan (bobot ini ditujukan untuk penjualan pasar dala negeri). Pemanenan juga harus dilakukan dengan bertahap. Perlu diketahui harga jual ikan ini mencapai Rp.30.000/kg.

Tekhnik pemanenan yang paling gampang adalah dengan cara mengeringkan kolam sebagian atau total. Perlu diingat, selama pemanenan kolam harus terus dialiri air segar yang berguna untuk mencegah ikan tidak stres dan mati

Setelah ikan mulai berkumpul dalam kubangan, teman teman dapat mulai menyerok ikan nila. Setelah pemanenan selesai, jangan lupa untuk membershkan kolam dan dikeringkan, guna persiapan budidaya ikan nila selanjutnya.

Dalam cara ternak ikan nila, bisa dibilang prosesnya termasuk cepat. Karena dari proses penebaran benih hingga pemanenan hanya memerlukan waktu 4 hingga 6 bulan saja. Dan tentunya kalian dapat melakukan pemanenan setiap bulan, jika usaha kalian sudah mulai berkembang nantinya.

 

Hama dan Penyakit Pada Ikan Nila

  1. Hama Notonecta (bebeasan)

Hama ini menyerang pada saat ikan nila masih kecil. Penanggulannya adalah dengan menuang minyak tanah ke kolam sebanyak 500 cc/100 m2 . Jangan lupa untuk mengganti air setelah ikan kembali sehat.

  1. Larva Cybister (ucrit)

Ini lebih berbahaya daripada hama Notonecta, hama ini juga menyerang benih ikan nila. Penanggulannya dapat ditangkap secara manual atau menggunakan minyak tanah (sama dengan cara membasmi Notonecta).

  1. Bercak Merah

Ikan yang terjangkit, pada sisik mengelupas, perut membusung, dan terdapat bercak merah, serta ikan sering mucul ke permukaan. Cara mengobatinya dengan menggunakan anti-biotik dan dituangkan ke kolam

Kandungan Gizi dan Manfaat Ikan Nila

Ikan nila banyak di konsumsi karena memiliki nutrisi yang bagus, seperti vitamin, mineral, dan protein. Serta menjadi sumber yang bagus untuk omega-3, fosfor, kalium, selenium, kalium, vitamin B12, B3, B6, dan B5. Selain itu ikan nila juga mempunyai banyak manfaat, yaitu :

  • Baik untuk pertumbuhan dan perkembangan.
  • Bisa membantu menurunkan berat badan.
  • Mencegah osteoporosis dan kanker prostat.
  • Menghindari penuaan dini.
  • Untuk kesehatan jantung dan otak.
  • Serta untuk kekbalan tubuh dan fungsi tiroid.

Itulah yang dapat saya sampaikan mengenai cara ternak ikan nila. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi teman teman yang ingin mencoba membudidayakan ikan nila. Sampai jumpa di artikel lain.

 

Selamat Mencoba dan Semoga Berhasil