Soto Mbah Katro merupakan salah satu warung soto yang masih eksis hingga saat ini. Letak Soto Bathok Mbah Katro ini berada di Sambisari, Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta. Warung soto yang sudah berdiri sejak awal tahun 2015 ini mampu menyediakan 800 hingga 2500 porsi. Di hari biasa, Senin sampai dengan Jum’at jumlahnya mencapai 800 porsi, sedangkan untuk hari Sabtu ada 1200 porsi. Sementara di hari Minggu atau hari libur jumlahnya bisa mencapai 2500 porsi.
Baca Juga : Fungsi Arang Dalam Penjernihan Air, Kok Bisa? Yuk Simak Artikel ini!
Sebelum eksis sampai saat ini, warung soto Mbah Katro awalnya hanya berupa gubug sederhana, hingga akhirnya semakin bertambah luas seperti saat ini. Berbeda dengan warung soto lainnya, warung soto Mbah Katro ini memiliki cara penyajian yang unik, yaitu menggunakan bathok kelapa sebagai wadahnya. Di warung soto Mbah Katro ini bukan hanya perorangan saja yang datang untuk mencicipi hidangan soto bathok ini, tetapi sering kali juga digunakan untuk acara trah keluarga maupun meeting kecil.
Soto Bathok Mbah Katro
Soto, makanan yang terkenal hampir di wilayah Indonesia ini tidak semuanya menjadi favorit atau banyak dikunjungi oleh masyarakat, khususnya penggemar soto. Hanya soto yang memiliki cita rasa yang khas dan enak yang akan terus bertahan atau eksis hingga saat ini. Kenikmatan sebuah soto bukan hanya terletak pada tampilannya saja, melainkan juga rasanya. Enak atau tidaknya soto tergantung pada bumbu apa yang digunakan yakni bumbu dapur dan rempah-rempah.
Bersama Pemilik Soto Bathok
Pemilik soto bathok Mbah Katro ini mengaku bahwa dulunya, bumbu-bumbu yang digunakan untuk soto diolah secara manual. Salah satu bumbu soto yang diolah secara manual adalah kapulaganya. Secara manual, satu kilogram kapulaga penghancurannya membutuhkan waktu hampir setengah hari. Hal tersebut tentunya menghambat dengan keadaan jumlah pesanan yang membludak tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan soto konsumen yang mencapai ribuan porsi setiap harinya, pemilik soto Mbah Katro kemudian memutuskan untuk membeli sebuah mesin atau alat untuk menghancurkan kapulaga sebagai salah satu bumbu yang terkandung dalam soto miliknya.
Mesin Food Cutter atau Food Processor Rumah Mesin
Mesin yang menjadi pilihan beliau adalah Food Cutter atau Food Processor dari Rumah Mesin. Dengan menggunakan Food Cutter atau Food Processor dari Rumah Mesin ini pemilik soto bathok Mbah Katro mengaku bahwa saat ini untuk menghancurkan atau menumbuk satu kilogram kapulaga hanya memerlukan waktu 10 sampai dengan 15 menit tergantung kelembutannya.
Kapulaga yang Sudah Dipecah Menggunakan Mesin Food Processor
Mesin Food Cutter atau Food Processor merupakan sebuah alat atau mesin dengan teknologi yang dapat digunakan untuk mengiris, memotong, mencincang, maupun menggiling bahan atau bumbu yang akan di masak. Beberapa bahan atau bumbu yang dapat diolah dengan mesin Food Cutter atau Food Processor bisa berupa bahan padat, semi padat, ataupun basah dengan kapasitas berbesa-beda. Mesin ini dilengkapi dengan pisau tajam dengan berbagai varian dan kecepatan proses maksimal yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan user.