PENTING Ini..! 3 Cara Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, kita bisa melihatnya sendiri dengan banyaknya perkebunan kelapa sawit yang terhampar di beberapa pulau di indonesia. Pohon kelapa sawit menghasilkan tandan-tandan buat kelapa sawit yang kelak daging dari buah dan intinya yang akan dimanfaatkan sebagai minyak, biasanya ini akan menyisakan tandan-tandan yang kosong. Lalu adakah Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit yang dapat dilakukan?

Cara Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit!
Cara Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit!

Pada artikel kali ini penulis ingin berbagi informasi mengenai pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit agar keberadaannya dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Karena jika buah sawit sudah dipisahkan biasanya menyisakan kurang lebih 20 persen dari bagian kelapa sawit, yaitu berupa tandan kosongnya.

Jumlah yang besar dari sisa panen bagian kelapa sawit mendorong para pelaku agribisnis untuk mengolah kembali tandan yang disisakan agar tidak hanya menjadi limbah industri kelapa sawit. Karena berdasarkan penelitian tandan kelapa sawit ini memiliki banyak kandungan nutrisi, simak apa saja kandungannya.

Baca Juga : Peluang Bisnis Minyak Kelapa Murni VCO di Tengah Pandemi Corona

Kandungan Nutrisi Tandan Kosong Kelapa Sawit

Tidak hanya daging buah dan inti kelapa sawit saja yang memiliki berbagai macam kandungan nutrisi. Pada sebuah tandan kosong kelapa sawit juga terdapat kandungan nutrisi yang beragam. Berikut adalah daftar kandungan nutrisi yang terdapat pada tandan kosong kelapa sawit:

  • Nitrogen (N), terdapat sekitar 0,64 sampai dengan 0,93 persen, yang rata-ratanya 0,9 persen.
  • Phosphor (P), terdapat sekitar 0,16 sampai dengan 0,318 persen, yang rata-ratanya 0,11 persen.
  • Kalium Potasium (K2O), terdapat sekitar 1,93 sampai dengan 4,03 persen, yang rata-ratanya 2,40 persen.
  • Magnesium (MgO), terdapat sekitar 0,17 sampai dengan 0,28 persen, yang rata-ratanya 0,17 persen.
  • Kalsium (CaO), terdapat sekitar 0,23 sampai dengan 0,41 persen, yang rata-ratanya 0,27 persen.
  • Khlor (Cl), dengan rata-rata sekitar 0,44 persen.
  • Mangan (Mg), terdapat sekitar 9 sampai dengan 34 PPM, yang rata-ratanya 24,75 PPM.
  • Boron (B), terdapat sekitar 10 sampai dengan 16 PPM, yang rata-ratanya 12,94 PPM.
  • Zinc (Zn), terdapat sekitar 22 sampai dengan 50 PPM,  yang rata-ratanya 37,72 PPM.
  • Copper (Cu), terdapat sekitar 43 sampai dengan 83 PPM, yang rata-ratanya 53,14 PPM.
  • Besi atau Ferrum, terdapat sekitar 158 sampai dengan 1.128 PPM, yang rata-ratanya 275,36 PPM.

Selain kandungan nutrisi yang telah disebutkan di atas, tandan kosong kelapa sawit juga memiliki tekstur yang berserat, dan serat ini lah kemudian dijadikan potensi untuk diolah menjadi berbagai macam hal. Kira-kira apa saja manfaat nya? Yuk simak.

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Pupuk Pupuk Organik

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit
Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit

Seperti yang kita ketahui, pupuk kompos dibuat dari bahan-bahan organik yang telah melalui proses dekomposisi atau bisa dikatakan fermentasi oleh mikro organisme. Tandan kosong kelapa sawit bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan Pupuk organik atau kompos.

Teknologi ini telah dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit yang telah dipatenkan pada tahun 2008. Tujuannya adalah agar tidak ada limbah dari industri kelapa sawit yang dibuang ke lingkungan. Kompos dari tandan sawit dapat digunakan ke berbagai tanaman. Berikut tahap pembuatan pupuk organik atau kompos dari tandan kosong kelapa sawit.

Bahan:

  • Tandan kosong kelapa sawit.
  • Aktivator pengomposan.

Alatyang Digunakan:

  • Plastik atau terpal dengan ukuran besar.
  • Mesin pencacah.
  • Sekop.

Langkah – Langkah Pembuatan Pupuk Organik dari Tandan Sawit Kosong

  1. Pencacahan

    Cara Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit!

Proses pertama dalam tahapan pengomposan tandan kosong kelapa sawit adalah dengan mencacah tandan kosong agar menjadi bagian-bagian yang kecil. Mencacah menggunakan cara manual sangat memakan waktu dan tenaga. Pencacahan merupakan proses penting dalam pembuatan kompos dari tandan kosong kelapa sawit, sebaiknya anda menggunakan mesin pencacah untuk tandan sawit agar proses ini menjadi lebih mudah.

Mesin ini sudah dirancang khusus untuk mencacah tandan sawit yang memiliki banyak serat. Tandan sawit dicacah kecil-kecil hingga mendapatkan ukuran kurang dari 5 sentimeter. Dengan menggunakan mesin pencacah kadar air pada tandan sawit juga akan berkurang. Apabila tandan sawit sudah tercacah dengan baik tempatkan ia pada wadah kosong.

  1. Inokulasi

Inokulasi merupakan proses memindahkan bakteri dari habitat asalnya ke medium baru. Pada pembuatan kompos disebut juga sebagai dekomposisi. Sebenarnya untuk mendekomposisi tandan sawit cukup dengan dibiarkan saja tandan yang sudah dicacah, namun cara ini membutuhkan waktu hingga bulanan atau bahkan tahunan.Untuk mempersingkat waktu pengomposan dapat kita gunakan aktivator pengomposan yang dapat dibeli di pasaran.

Campurkan aktivator pada tandan sawit yang telah dicacah secara merata. Sebagai tambahan, kadar air yang baik pada proses pengomposan adalah 60 persen, hal ini dikarenakan bakteri yang bertugas mengomposkan pelepah sawit membutuhkan kelembaban yang optimum agar dapat bekerja. Pengomposan hanya terjadi pada kondisi anaerob.

  1. Inkubasi

Setelah proses inokulasi terlaksana, selanjutnya tutup tandan sawit dengan menggunakan terpal atau plastik, agar suhu dan kelembaban kompos tetap terjaga. Sebaiknya pilih terpal atau plastik yang cukup tebal agar tahan panas dan sinar matahari. Jika diperlukan, bolak balik kompos untuk menurunkan suhu, lakukan sekali dalam seminggu.

Tanda bahwa tandan sawit sedang mengalami proses dekomposisi adalah dengan meningkat nya suhu kompos. Kurang lebih suhunya dapat mencapai 70 derajat celcius dan berlangsung selama kira-kira 2 sampai dengan 3 minggu. Biasanya kompos yang sudah siap ditandai dengan turunnya suhu kompos seperti pada proses awal pengomposan.

Tahapan ini berlangsung selama 1,5 sampai dengan 3 bulan. Adapun ciri-ciri kompos yang telah siap adalah sebagai berikut:

  • Adanya perubahan warna coklat kehitaman pada kompos.
  • Suhu kompos turun seperti pada awal proses pengomposan.
  • Serat tandan kelapa sawit yang telah terkompos sempurna akan mudah hancur apabila diremas.
  1. Pemanenan Kompos

Kompos yang telah matang atau siap dipanen dapat diaplikasikan langsung pada tanaman. Namun sebelumnya pastikan terlebih dahulu apakah rendemen (kadar minyak dari proses yang telah dijalani) pada kompos mencapai 60 sampai dengan 65 persen. Demikian juga dengan kadar air yang dimiliki kompos, yakni harus mencapai 60 sampai dengan 65 persen.

 

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas

Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk kompos, tandan kelapa sawit juga dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas. Industri pembuatan kertas membutuhkan bahan baku berupa kayu yang saat ini justru semakin langka, padahal permintaan kertas di pasar terbilang tinggi. Untuk mengurangi aktivitas illegal logging pada industri pembuatan kertas, pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk bahan baku dapat menjadi sebuah alternatif.

Menurut Pusat Penelitian Kelapa (PPKS) Sawit di Deli Serdang, Sumatera Utara, tekstur tandan kosong sawit yang berserat dan mengandung lignoselulosa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam membuat kertas. Kertas sendiri dihasilkan oleh serat yang terkompresi, asalnya dari pulp yang sebelumnya sudah mengalami proses penggilingan dan juga dicampurkan bahan-bahan tambahan lainnya yang menyebabkan adonan saling menempel dan jalin-menjalin.

Serat yang biasa digunakan dalam industri pembuatan kertas biasanya ialah serat yang alami, dan di dalamnya terdapat kandungan selulosa dan hemiselulosa. Pada limbah padat dari industri kelapa sawit yang berupa tandan kosong sawit ini terdapat komposisi kimiawi yang mendukung untuk diolah menjadi kertas.

Komposisi:

  • Selulosa dengan bobot kering sebesar 45,95 persen.
  • Hemiselulosa dengan bobot kering 22,84 persen.
  • Lignin dengan bobot kering sebesar 16,49 persen.
  • Kadar abu dengan bobot kering sebesar 1,23 persen.
  • Kadar air dengan bobot kering sebesar 3,74 persen.

Alat yang Digunakan:

  • Timbangan Digital.
  • Tensile Strength Test.
  • Tearing Strength Test.
  • Blender.
  • Ember.
  • Digester dengan suhu 1450 Celsius.
  • Cetakan kertas berukuran 30 x 15 sentimeter.
  • Gunting.
  • Mikrometer Sekrup.

Bahan:

  • Tandan Kosong.
  • Kelapa Sawit.
  • Natrium Hidroksida (NaOH).
  • Air.
  • Kaporit.

Tahap Pemasakan Pertama

  1. Pertama-tama keringkan terlebih dahulu tandan kosong kelapa sawit.
  2. Kemudian siapkan drum dan isi dengan air hingga mencapai 15 liter, lalu kemudian larutkan 225-gram soda api (NAoH) dengan konsentrasi 1,5 persen.
  3. Bila tandan kosong kelapa sawit sudah kering, masukan ke dalam drum yang telah dilarutkan soda api yang telah disiapkan.
  4. Jika tandan kosong kelapa sawit telah hancur oleh soda api dengan menghasilkan tekstur seperti bubur, lakukan pendinginan selama kurang lebih 24 jam.
  5. Kemudian bilas pulp dengan menggunakan air bersih agar lignin dan bau (NaOH) hilang dan tidak tercium lagi.
  6. Selanjutnya jemur pulp di bawah sinar matahari agar menjadi kering.

Tahap Pemasakan Kedua

  1. Pertama-tama siapkan tabung digester, penuhi dengan air sebanyak 7 liter, lalu larutkan 350-gram soda api (NAoH) pada tabung dengan konsentrasi 5 persen.
  2. Selanjutnya masaklah larutan air dan soda api dalam waktu kurang lebih 4 jam.
  3. Setelah itu dinginkan kembali pulp tersebut dalam waktu kurang lebih 24 jam.
  4. Apabila sudah 24 jam, kemudian bilas pulp tersebut dengan menggunakan air bersih agar bau dari soda api (NaOH) pada tahap pemasakan kedua hilang.
  5. Langkah selanjutnya rendam pulp tersebut dalam air kaporit dalam waktu kurang lebih 24 jam.
  6. Jika langkah kelima sudah dilakukan, bilas pulp tersebut dengan menggunakan air bersih agar bau dari kaporit pada pulp hilang.
  7. Selanjutnya haluskan pulp dengan menggunakan blender.
  8. Kemudian rendam pulp yang telah dihaluskan dengan blender dalam waktu 3 x 24 jam menggunakan air agar seratnya mengembang.
  9. Jika pulp sudah mengembang, lakukan penghalusan sekali lagi dengan menggunakan blender.
  10. Apabila sudah diblender sampai halus, pulp bisa dikeringkan dengan menjemurnya dibawah sinar matahari.

Untuk pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan kertas, massa jenis tandan kelapa sawit yang digunakan berbanding lurus dengan ketebalan kertas nantinya. Jadi semakin banyak tandan kosong kelapa sawit yang digunakan kertas yang dihasilkan akan semakin tebal. Namun ini tidak mempengaruhi daya sobeknya, kertas akan tetap mudah sobek, karena tandan sawit ini memiliki serat yang pendek.

Baca Juga : Tips Cara Membuat Santan Kelapa Agar Tidak Mudah Pecah Saat Direbus

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Material Tekstil Pembuatan  Tas Dengan Pewarna Alami

Selain dapat dijadikan pupuk untuk bercocok tanam, lalu kertas sebagai perlengkapan sehari-hari, tandan kosong dari kelapa sawit juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tekstil, lho! Ya, serat pada tandan sawit ini selain dapat diolah menjadi kertas juga dapat diolah menjadi material pembuatan tekstil dengan pewarna alami, ini sangat cocok sekali untuk para pelaku industri kreatif.

Jika melihat tandan kosong kelapa sawit yang memiliki tekstur berserat, potensi tandan kelapa sawit sejauh ini sudah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pengisi rongga jok pada mobil ataupun kasur. Dan jika melihat dari karakteristik nya yang berserat, tandan sawit ini juga dapat dimanfaatkan sebagai material dalam pembuatan tekstil. Hal ini sekaligus menambah klasifikasi hasil olahan tandan kosong kelapa sawit sebagai produk kriya.

Material tekstil sendiri biasa dibuat dari bahan-bahan alami. Untuk bahan pewarna alaminya juga berasal dari bahan alami yang tidak dicampur dengan bahan kimiawi apapun kecuali air agar memperoleh ekstrak dari zat pewarna. Sebagian besar pewarna dihasilkan dari pigmen alami yang dimiliki oleh tumbuhan.

Untuk mendapatkan olahan tandan kelapa sawit menjadi material tekstil dan pewarna alami terdapat beberapa tahapan yang harus ditempuh yaitu proses menganalisa karakteristik dari serat tandan sawit yang didapatkan, pemasakan, proses pengelantangan atau bleaching, proses pewarnaan, tahapan selanjutnya adalah eksplorasi teknik dan struktur, dan yang terakhir yaitu perancangan produk.

  1. Proses Analisa Karakteristik Serat dari Tandan Kelapa Sawit

    Sebelum melakukan pengolahan terhadap serat tandan kelapa sawit. ada baiknya anda menganalisa terlebih dahulu karakter serat yang akan anda olah cocok untuk dibuat produk yang seperti apa. Misalnya saja sebagai hasil kerajinan berupa tas anyam.

  2. Proses Pemasakan

    proses ini Tujuannya adalah untuk menghilangkan komponen dari penyusun serat seperti minyak, lemak dan kotoran-kotoran yang menempel pada permukaan serat agar proses-proses selanjutnya seperti bleaching, pewarnaan, dan sebagainya dapat dilakukan dengan baik. Untuk proses ini sediakan panci yang diisi dengan air, lalu rebus air hingga mendidih dan kemudian masukan serat tandan kelapa.

  3. Proses Bleaching

    proses ini bertujuan untuk menghilangkan warna alami yang dimiliki serat, agar serat dapat diberikan warna lain setelahnya. Biasanya untuk pewarnaan serat alami seperti tandan sawit ini menggunakan zat oksodator, caranya cukup tambahkan kaporit pada saat proses perebusan serat tandan kelapa sawit hingga didapatkan serat yang berwana pudar atau warna alaminya yang hilang.

  4. Proses Pewarnaan

    proses ini bertujuan memberikan warna baru pada serat tandan sawit. Caranya adalah dengan menambahkan pewarna dari bahan-bahan alami seperti kunyit, secang atau bahan-bahan alami yang memiliki warna kuat lainnya. Jika sudah mendapatkan serat yang ter-bleaching rebus kembali dengan menambahkan bahan alami yang warnanya sesuai dengan keinginan anda.

  5. Tahapan Selanjutnya adalah Eksplorasi Teknik dan Struktur

    proses eksplorasi terhadap material serat tandan kosong kelapa sawit dilakukan agar kita dapat mengetahui teknik dan struktur apakah yang sesuai dengan karakter serat yang telah anda olah. Misalnya saja untuk hiasan pada tas wanita bermotif tenun horizontal, teknik yang digunakan pada serat tandan sawit adalah dengan teknik tenun, dan sebelumnya serat yang ditenun dipilin terlebih dahulu.

  6. Perancangan Produk

    jika anyaman serat sawit sudah dibuat, langkah selanjutnya adalah merancang produk jenis apa yang akan anda launching. Pertama-tama tentukan tema produk. Jika sudah, buatlah pola produk menggunakan karton, baru setelahnya anda dapat mengaplikasikan pola produk yang anda desain pada anyaman yang telah anda buat. Anyaman pun siap disulap menjadi tas yang cantik.

Itulah ketiga cara yang dapat dilakukan dalam pembuatan hiasan tas berdasarkan kerajinan home industri yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejauh ini tandan kelapa sawit memang tidak terlalu populer dalam skala umum, padahal limbah industri kelapa sawit yang terkembang baru-baru ini menjadi anyaman.

Demikianlah 3 cara pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit yang dapat penulis bagikan pada kesempatan kali ini. Ketiganya merupakan jenis olahan yang berbeda, untuk pemanfaatan nya sendiri dapat anda sesuaikan dengan kebutuhan dan niat anda terkait sektor industri apa yang akan anda tuju pada nantinya.