Usaha Pertanian Jagung yang Sukses

Usaha pertanian jagung ini sebagai sumber usaha, tanaman termasuk ke kelas dikotil , dan memang menjadi salah satu makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, selain padi dan sagu. Sebab, di samping mengenyangkan, rasanya juga enak dan mudah untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan. Selain itu, untuk budidaya jagung tidak diperlukan lahan yang luas sehingga bisa menanamnya di kebun atau pekarangan rumah sendiri.

Bagi para calon pengusaha yang masih bingung mencari alternatif usaha, produk dari hasil panen jagung bisa menjadi salah satu jawaban atau solusi. Selain mudah diterima oleh kalangan pasar, jagung juga bisa dijadikan komoditi dagang yang beraneka ragam. Mulai dari jagung itu sendiri, hingga ke bagian bonggol daun bahkan kulit jagung.

Lalu, berikut ini, tahapan apa saja yang benar untuk budidaya tanaman jagung? Simak uraian lengkapnya!

Untuk mendapatkan hasil panen jagung yang berlimpah dengan hasil yang berlimpah dan optimal, maka diperlukan usaha dan tahapan yang baik dan benar. Berawal dengan poin di sistem pengolahan lahan, pemilihan benih, maintenance hingga pencegahannya dari segala hama dan penyakit. Berikut penjelasan lengkap mengenai tahapan untuk budi daya jagung yang baik dan benar.

 

Tahapan Budidaya Tanaman Jagung

 

1. Pemilihan Lahan dan Kondisi Lingkungan

Tanaman jagung bukan  jenis tanaman yang sulit untuk dibudidayakan. Di samping mempunyai sifat adaptasi yang tinggi dengan lingkungan, jagung juga tidak terlalu banyak membutuhkan air, jadi cocok untuk ditanam di berbagai jenis kondisi geografis lingkungan.

Jagung dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan dataran rendah atau dataran tinggi, seperti area pegunungan dengan ketinggian sekitar 1800 mdpl hingga area yang berada di ketinggian 3000 mdpl. Kondisi tanah yang sempurna untuk menanam jagung adalah yang mempunyai kadar pH sekitar 5-8. Akan tetapi, kondisi tanah yang paling sempurna adalah di ketinggian 1500-1900 mdpl.

Lebih baik memeriksa terlebih dahulu, untuk menanam jagung, tanah mengandung unsur hara yang cukup, agar dapat menghasilkan panen jagung dengan hasil yang optimal dan baik. Fakta hara yang dimaksud adalah tanah yang mengandung unsur Nitrogen, Kalium, serta Fosfat.

Suhu juga perlu diperhatikan yaitu sekitar 21 sampai derajat celcius dan tanaman jagung wajib mendapatkan intensitas sinar matahari langsung selama minimal 8 jam per harinya. Jagung tidak terlalu banyak membutuhkan air sampai curah huan rata-rata yang dibutuhkan sebesar 85-250 mm per bulan.

 

2. Pemilihan Benih Berpengaruh Dalam Usaha Pertanian Jagung

Memilih jenis bibit yang tebaik akan mempengaruhi hasil panen. Sebab kita tidak dapat menolak, semakin baik jenis bibit akan semakin baik juga hasil panen. Kemudian memilih bibit yang berkualitas, dapat dibilang gampang-gampang sulit.

Sebagai petani jagung harus teliti dalam memilih jenis bibit, mulai dari perbandingan kualitas hingga perbandingan harga. Agar kita tidak kecewa dan juga tidak ada kerugian. Maka pilihlah benih jagung yang sehat dan tidak mengandung penyakit.

Jika, suatu saat akan melakukan budidaya jagung, kamu golongan pemula, lenih baik memilih bibit jagung manis dari petani yang trusted dan profesional. Pastikan petani tersebut tidak mempunyai track record yang buruk. Karena teknik menanam sebaik apapun tidak akan dapat berhasil apabila benih yang kita tanam nantinya memiliki kualitas yang buruk serta cacat.

Memilih benih yang unggul kebanyakan sudah melalui proses pelapisan anti jamur atau dapat disebut dengan fungisida. Jenis bibit jagung tersebut akan meminimalisir resiko terkena hama dan penyakit.

 

3. Pemilihan Waktu Sangat Penting Dalam Usaha Pertanian Jagung

Pemilihan waktu tanam yang tepat menjadi salah satu faktor penentu untuk keberhasilan dari panen jagung. Lebih baik, pilih waktu menanam benih jagung pada saat akhir musim penghujan. Akhir musim penghujan biasanya terdapat di bulan Mei sampai Juni.

 

4. Usaha Pertanian Jagung Perlu Pengolahan Lahan

Setelah mempersiapkan lahan dan benih, untuk mendapatkan hasil yang terbaik, tahapan selanjutnya adalah proses untuk pengolahan lahan. Tahapan pengolahan lahan yang perlu untuk dilakukan adalah:

1. Lahan yang akan ditanam jagung, digemburkan terlebih dahulu. bisa menggunakan metode yang manual yaitu dengan mencangkul apabila area yang akan digunakan tidak terlalu lebar. Untuk membuat tanah menjadi gembur bisa menggunakan traktor.

Apabila area tanam sangat luas. Setelah tanah digemburkan, diamkan tanah atau lahan tersebut sekitar 5 hingga 7 hari untuk diangin-angin. Untuk membajak area tanam, sebaiknya berikan kedalaman hingga 25 sampai 30 cm.

Tujuannya adalah agar tanaman jagung nantinya akan mendapat asupan oksigen yang cukup. Ruangan yang dibuat ini adalah dengan harapan, membantu benih jagung menyerap nutrisi dari tanah dengan maksimal.

2. Pada langkah berikutnya adalah bersihkan atau siangi tanaman atau rumput liar (gulma) yang ada dan ikut menempel pada tanah yang akan menjadi area tanam jagung.

 

3. Sekadar untuk catatan, apabila lahan yang akan menjadi area tanam memiliki kadar asam yang cukup tinggi (pH kurang dari 5), kamu bisa menambahkan kapur dengan jenis dolomit pada tanah sebelum digunakan.

 

4. Area yang akan diberikan bibit jagung, akan lebih baik dan berkualitas jika menambahkan pupuk kandang, misal menggunakan pupuk bokashi, yang berfungsi sebagai penyubur tanah. Fungsi lain penggunaan pupuk kandang adalah agar tanah lebih banyak mengandung unsur hara, yaitu unsur yang mengandung Fosfat, Nitrogen serta Kalium.

Metodenya adalah dengan memberikan semprotan stimulan ini ke lahan yang sudah melalui proses pemupukan, yaitu dengan pupuk kandang tadi. Stimulan ini mengandung enzim dan juga antibiotik yang berfungsi membantu untuk memisahkan bahan kimia yang berbahaya dari tanah agar nantinya tidak meracuni benih jagung yang akan ditanam.

Sebab, tanah yang terbebas dari segala hal termasuk sisa pupuk kimia, biasanya akan terlihat lebih gembur dan juga menjadi lebih subur. Produk stimulan cukup baik untuk mengusir hama tikus dan hama ular yang imbasnya dapat merusak tanaman jagung.

 

5. Jika lahan yang akan digunakan untuk persiapan tanam jagung adalah tanah atau lahan yang bekas dari sawah, maka ini adalah hal yang sangat baik. Sebab sangat menguntungkan kita, karena keadaan tanah tersebut lembab dan banyak mengandung protein sehingga siap langsung bisa ditanami benih jagung.

Kemudian, sebaiknyamemberikan drainase pada area tanam agar lahan tidak terlalu basah atau tergenang air. Dan juga dapat dengan alternatif untuk membuat sistem bedengan.

Sistem bedengan merupakan sistem yang akan membantu proses drainase pada lahan pertanian. Untuk bedeng ini dapat dibuat dengan mudah dan buat dengan ukuran panjang sekitar 20 sampai 30 cm dan untuk lebarnya kurang lebih 1 meter sudah cukup.

 

6. Langkah lanjutan dari tahapan budidaya jagung ini, membuat lubang tanam dengan kedalaman kurang lebih 5 cm. Saat membuat lubang, berikan jarak antar lubang satu sama lain. Idealnya, untuk menanam jagung dibutuhkan jarak sekitar 50 hingga 70 cm. Tentunya, hal ini dapat menjadikan calon tanaman jagung, berkembang lebih baik.

 

5. Proses Penanaman Juga Penting Dalam Usaha Pertanian Jagung

Setelah segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pengolahan lahan, maka area tanam tentunya sudah siap. Menanam benih jagung ini, seperti penjelasan sebelumnya, lebih tepat dan baik untuk diadakan pada awal musim penghujan.

Namun, apabila ingin melakukannya saat musim kemarau, pastikan pengairan berjalan dengan baik. Metode untuk menanam jagung ini, bisa dengan memasukkan 1 hingga 2 benih jagung pada satu lubang tanam atau lubang tunggalan.

Tahapan berikutnya adalah dengan mengcover lubang dengan menggunakan pupuk kompos. Kemudian beri pengairan yang cukup dan tepat agar kelembapannya cukup baik. Pada umumnya, untuk area tanam jagung sekitar 1 hektar membutuhkan 8 kilo benih jagung.

 

6. Proses Pemeliharaan Termasuk Dalam Usaha Pertanian Jagung

Persiapan lahan kemudian dilanjutkan dengan penanaman benih sudah tentu, tugas kita sebagai petani atau penanam jagung adalah melakukan proses pemeliharaan. Proses ini merupakan tahap krusial dimana akan menentukan hasil panen yang akan kita petik agar hasilnya optimal. Tahapan-tahapan dari proses pemeliharaan ini, meliputi berbagai hal, yaitu:

A. Penyulaman

Tahap penyulaman ini merupakan proses pengecekan secara langsung dari bibit jagung yang telah ditanam dengan jangka waktu kurang lebih 1 minggu. Tujuan dari penyulaman ini, untuk memastikan pertumbuhan bibit jagung berkembang dengan baik.

Di tahap penyulaman ini, petani juga mengecek apakah ada bibit jagung yang yang sekiranya tidak tumbuh dengan baik. Apabila, ada bibit yang tidak mengalami proses tumbuh dengan baik, perlu untuk mencabut atau menyingkirkannya dan dengan segera mengganti dengan benih jagung yang baru.

B. Penyiangan

Memasuki tahap selanjutnya, yaitu tahap penyiangan. Proses penyiangan merupakan penyiangan pada tanaman jagung yang sudah berumur 2 minggu. Caranya dengan membersihkan rumput atau tanaman liar (gulma) yang tumbuh di sekitaran jagung.

Sebab jika tumbuhan gulma ini dibiarkan maka akan mengganggu laju pertumbuhan benih jagung. Pembersihan gulma ini dapat dengan cara manual atau menggunakan pestisida. Jika menginginkan hasil panen jagung yang organik terlebih jagung manis organik maka, proses menyiangi dengan cara alami dan manual dengan tangan.

C. Penyiraman Tanaman Jagung

Tahap selanjutnya penyiraman yang wajib untuk dilakukan, karena tahapan ini bertujuan untuk memberikan kelembaban tanah serta menghindarkan tanaman jagung dari resiko kekeringan.

Untuk menyirami tanaman jagung, lebih ekstra untuk dilakukan maka lakukan penanaman saat musim kemarau. Para petani wajib bahwa memastikan tanaman tetap lembab dan tidak dehidrasi atau kekurangan air.

D. Pemupukan Tanaman Jagung

Pemupukan merupakan tahap yang tidak bisa dilewatkan. Meskipun sewaktu proses persiapan lahan, sudah dilakukan pemupukan namun setelah benih berubah menjadi tanaman atau sudah mengalami pertumbuhan, kita wajib menambah asupan pupuk.

Tujuan pemupukan kali ini adalah menambah nutrisi bagi tanaman jagung. Seperti manusia, tumbuhan pun tetap membutuhkan nutrisi tambahan agar tetap sehat dan kuat dan proses ini harus kontinuitas.

Nah, untuk tumbuhan jagung, peroleh nutrisi berasal dari proses pemupukan tersebut. Agar tidak kekurangan unsur hara, yaitu nitrogen, kalium dan juga zat fosfat. Proses pemupukan ini dilakukan saat jagung berusia sekitar 2 bulanan.

E. Pengendalian Hama Penyakit

Proses pengendali serangan hama dan penyakit menjadi tahap yang tidak bisa dilewatkan. Agar tanaman jagung terhindar dari segala hal yang menghambatnya untuk tumbuh optimal.

Lalu, apabila tanaman jagung sudah terinfeksi oleh hama serta penyakit maka sudah sewajibnya kita melakukan pembasmian hama dan penyakit dengan cara yang efisien dan tepat sasaran.

Hama dan penyakit memiliki karakteristik yang berbeda maka kita harus mempunyai trik sendiri untuk membasmi dari jenis hama serta penyakit tersebut. Beberapa jenis dan hama yang sering menyerang tanaman yang termasuk jenis holtikultura ini, antara lain, yaitu ada hama ulat tongkol, kutu daun, hama penggerek batang, tikus, belalang hingga ke penyakit bulai dan juga penyakit karatan.

7. Masa Panen Jagung

Setelah melalui berbagai proses mulai dari penanaman hingga proses pemeliharaan, tanaman jagung bisa dipanen saat berumur idealnya 65 hingga 75 hari. Proses untuk memanennya dengan cara memutar bagian tongkol jagung sampai terpisah dengan tangkai atau batang jagung.

Ciri ciri jagung dapat panen atau sudah matang, bisa dilihat dari adanya titik hitam yang terlihat di bagian ujung jagung, lalu kulit jagung berwarna kecoklatan dan ukuran jagung sudah mencapai 7 cm.

Setelah dipanen, jagung belum siap untuk dikonsumsi atau diperjual belikan. Karena, kondisi jagung masih basah dan lembab sehingga lebih rentan terkontaminasi oleh jamur dan bakteri. Kemudian, jagung harus dijemur terlebih dahulu di bawah sinar matahari.

Baca juga: Olahan Makanan dari Jagung yang Enak dan Lezat

Syarat Tumbuh Usaha Pertanian Jagung

Tanaman jagung dapat tumbuh di bermacam kondisi lingkungan. Tetapi untuk hasil yang maksimal, ada beberapa syarat tumbuh tanaman jagung. Berikut syarat tumbuh tanaman jagung:

Iklim

  1. Beriklim subtropis atau tropis ada didaerah berlokasi antara 0-500 LU sampai 0-400 LS.
  2. Hujan ideal 85-200 mm/bulan dan harus merata.
  3. Suhu optimimum yang baik 21-34 C
  4. terpapar cahaya matahari langsung, minimal 8 jam per hari
  5. Supaya pertumbuhan tidak berhambat atau merusak biji.

Media Tanah

  1. Mempunyai tekstur tanah yang subur (lakukan proses pembajakan agar tekstur tanah subur).
  2. Mengandung cukup kandungan unsur hara.
  3. pH tanah 5,5-7,5 ( jika pH tanah asam atau < 5,5 lebih baik taburkan dolomit/kapur pertanian).
  4. Tanah yang dapat ditanami jagung syaitu andosol, latosol dengan syarat pH sesuai buat
  5. ditanami.
  6. Mempunyai ketersediaan air yang cukup.
  7. Kemiringan tanah kurang dari 8%.

Ketinggian

  1. Mempunyau Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimal antara 50-600 m dpl (diatas permukaan laut).

 

Waktu dan Cara Menanam Jagung Yang Benar

Pada kondisi musim yang baik, waktu yang tepat saat menanam jagung terdapat dibulan Mei sampai Juli. Karena pada saat itu intensitas hujan telah berkurang bahkan telah selesai, sehingga pada bulan tersebut sangat cocok untuk melakukan budidaya jagung. Taburi lahan dengan pupuk kandang/kompos/bokashi sebanyak 10 sampai 20 ton per hektar. Kemudian siram dengan GDM Black Bos sebanyak 5 kg per ha. Supaya memcepat proses remediasi tanah dari residu pupuk kimia, pestisida kimia dan sisa bahan organik (jerami, daun-daunan, dll) supaya tanah menjadi subur.Mikroorganisme bakteri yang terdapat dalam Black Bos mampu menghasilkan enzim dan antibiotik yang memiliki efek penghambatan terhadap pertumbuhan penyakit tular tanah, seperti busuk akar, busuk batang, bulai, dan sejenisnya.

Kemudian lakukan proses olah tanah saat 5 hari sebelum tanam, dengan cara dibajak/traktor dengan kedalaman 20-30 cm, bertujuan agar membalik dan membuat struktur tanah menjadi subur, menambah oksigen dalam tanah, dapat memudahkan perakaran tanaman masuk ke dalam tanah dan menyerap unsur hara juga dapat memperbaiki aerasi tanah.

 

Jarak Tanam Jagung

Pada kondisi tanah yang becek, lebih baik dibuatkan bedengan/guludhan supaya benih tidak tergenang air dan tidak busuk. Sehingga benih akan tumbuh cepat dan maksimal. Lebar bedengan 100 cm dan jarak antar bedengan 50 cm. Maka, jarak tanam yang dianjurkan untuk jagung adalah antara 20 hingga 25 cm. Dalam menanam jagung, disarankan untuk menggunakan pola tanam dengan jarak antar baris tanam sebesar 75 cm dan jarak antar tanaman dalam baris tanam sebesar 20 cm atau 25 cm.
Kemudia buatlah lubang tanam dengan cara tugal sedalam 5-10 cm lalu masukkan benih jagung dan tutup dengan bokashi. Setelah itu, siram dengan POC GDM pada bekas lubang tanam. berfungsi supaya mempercepat pertumbuhan tanaman dan melindungi tanaman dari serangan penyakit.

 

Ciri-Ciri Tanaman Jagung Siap Panen :

  1. Tanaman jagung dapat di panen saat masa fisiologis berumur 100 sampai 110 HST pada dataran rendah dan tergantung dari jenis varietasnya.
  2. Kulit klobotnya telah berwarna coklat.
  3. Rambut jagung pada tongkol kering dan berwarna hitam.
  4. Jumlah populasi untuk klobot kering mencapai 90%.
  5. Rasa keras pada biji jagung dapat ditandai ketika ditekan kuku tidak hancur/keras.
  6. Ada titik hitam (black layer) pada ujung biji jagung

Pasca Panen Jagung

Setelah panen, jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Cara mengeringkan jagung yaitu dengan menjemur di ladang atau diatas terpal. Kerusakan pada tanaman jagung masih bisa terjadi saat proses pengeringan, terutama jika panen jagung dilakukan pada musim hujan. Jagung yang keadaan basah rentan dengan serangan jamur atau cendawan. Serangan jamur atau cendawan dapat merusak hasil panen jagung sampai lebih dari 50%.

Hama Dan Penyakit Dalam Usaha Pertanian Jagung

A. Hama

1. Hama Ulat Daun 

 

Hama ulat daun dapat menyerang bagian pucuk daun dan tanaman jagung yang berumur 1 bulan diserang ulat daun. Daun tanaman jagung yang besar akan jadi rusak. Kemudian dapat dicegah dengan cara menyprot insektisida seperti folidol atau lainnya dengan dosis sesuai dengan takaran.

 

2. Hama Lalat bibit

Tanaman jagung yang terserang akan mempunyai bekas gigitan pada bagian daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati. Hama lalat bibit dapat dicegah dengan cara penyemprotan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

 

3. Hama Ulat Grayak atau Ulat Agrotis

Tanaman jagung yang terpapar hama biasanya pada bagian batang masih muda, batang akan putus dan berakhir tanaman jagung mati. Hama Agrotis sp. Menyerang pada malam dan siang hari. Terdapat 3 jenis ulat grayak/agrotis yaitu:

Agrotis segetum : yang memiliki warna hitam dan ulat sering dijumpai di daerah dataran tinggi.
Agrotis interjection : yang memiliki warna hitam dan banyak di jumpai di pulau jawa.

Pengendalian ulat terseut dapat dilakukan  penyemprotan menggunakan insektisida sesuai dan menggunakan dosis sesuai anjuran.

 

B. Penyakit

1.Penyakit Hawar daun turcicum

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit yaitu adanya bercak kecil berbentuk jorong dan berwarna hijau kelabu. Kalau terlalu lama maka bercak ity menjadi besar dan berwarna coklat dan berbentuk seperti kumparan, jika parah maka daun seperti terbakar. Faktor virus adalah Helminthos porrirum turcicum

2. Penyakit Hawar daun maydis

Gejala tanaman jagung yang terjangkit hawar seperti bercak coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun. Jika parah penyakit akan menyerang sampai bagian jaringan tulang daun yang akhirnya jaringan daun tersebut mati.

3. Penyakit Hawar daun corbonum

Tanaman jagung yang terinfeksi virus hawar menunjukkan adanya lesi berwarna coklat muda kekuningan yang membentuk garis-garis memanjang dan dapat menyatu sehingga menyebabkan kematian daunPenyebabnya adalah cendawan Dreschslera zeicola. Penyembuhan penyakit dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan fungisida atau dengan menggunakan thiram dan karboxin, serta pengasapan atau perawatan suhu panas selama 17 menit dengan suhu 55°C.

Penutup:

Tanaman jagung yang terkena virus hawar menunjukkan adanya luka berwarna coklat muda kekuningan yang membentuk garis-garis panjang dan bisa bersatu sehingga mengakibatkan matinya daun.Semoga bermanfaat!