Apakah limbah rumah tangga berbahaya? tentu saja jawabanya adalah Ya,mengapa demikian? karena didalam limbah terdapat bahan kimia yang dapat memberikan kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri,tipus,kolera,dan penyakit lainnya.
Selain menyebabkan penyakit,limbah rumah tangga juga dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan lingkungan.
Beberapa Negara sudah bertindak tegas membuat peraturan untuk menyikapi masalalah itu, namum banyak orang melanggar peraturan tersebut.
Di indonesia sendiri banyak orang membuang secara sembarangan, misalnya di seloka, jalan, dan lain sebagainya. Perilaku ini bahkan sudah menjadi seperti sebuah kebiasaan.
Perilaku membuang sembarangan disebabkan oleh sikap malas membuang sampah pada diri sendiri.Akibatnya sampah menjadi menumpuk dan membahayakan .
Terkadang tempat sampah sudah tersedia namun masyarakat seolah-olah tidak melihatnya dan malah membuang sampah tersebut di mana-mana.Kurangnya penyedian tempat sampah juga mempengaruhi hal tersebut.
Remaja, kalangan orangtua, bahkan anak-anak tidak mengenal usia, jenis kelamin, dan status pekerjaanpun sering membuang sampah sembarangan.
Bencana Yang Timbul Akibat Cara Penanganan Limbah Padat
Puluhan juta ton sampah yang dihasilkan per hari tentu bukan sebuah angka yang sedikit. Jika yang kita hasilkan adalah prodok pertanian, maupun produk exspor kita pasti akan merasa senang dan bangga, tapi yang kita hasilkan malah sampah.
Produksi sampah yang kita memang bisa didaur ulang, tapi mayoritas plastik dunia memang dirancang untuk dibuang.
Sampah yang konon persoalan sepele dan pribadi itu telah merusak lingkungan dan menyakiti makhluk hidup lainnya.
Misalnya di Kenya, ada rumah sakit tyang merawat penyu yang menelan sampah plastik, kebanyakan penyu dirawat karena mengalami pembengkakan di bagian perut, karena terlalu banyak mengonsumsi plastik.
Sebagian penyu lainnya juga harus dirawat, sebab hidungnya berdarah karena tidak sengaja menelan sampah sedotan minuman, sesuatu yang sama sekali tidak pernah digunakannya.
Penyu adalah contoh kecil bagaimana sampah yang dihasilkan manusia telah merusak kehidupan makhluk lainnya.
Penyu menjadi korban atas keserakahan dan keganasan manusia mengeksploitasi bumi dan berlaku sewenang-wenang di atas semua daratan dan lautan.
Jika hanya sebauah sedotan dapat membunuh makhluk lain bagaimana dengan puluhan ton sampah yang dihasilkan tiap harinya?.
Botol air mineral, bungkusan snack, limbah rumah tangga, dan beragam sampah lainnya.Siapa yang akan menjadi korban sampah tersebut?.
Masalah Limbah Di Ibukota
Masyarakat yang tinggal di daerah ibukota yang di dekat sungai-sungai ,mereka sering membuang sampah ke sungai karena memang minimnya tempat pembuangan sampah.Jumlah sampah yang dihasilkan ibukota sekitar 7000 ton setiap hari.
Menurut Dinas Kebersihan DKI Jakarta setiap harinya sekiatar 7000 ton samopah dihasilakan ibu kota. Sampah itu dihasilkan dari pemukiman sampai perkantoran.
Kebanyakan masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat sampah hingga pada akhirnya sungai menjadi tercemar, disebabkan banyaknya tumpukan sampah.
Tumpukan sampah menggenang sebenarnya bisa mengakibatkan banjir. Banjir juga adalah beberapa masalah yang ada di Jakarta selain masalah limbah.
Baca juga Cara Mengolah Sampah Organik dan Anorganik Menjadi Bermanfaat.
Sebagian masyarakat sering menyalahkan pemerintah yang tidak benar mengurusi masalah banjir.
Padahal tidak ada mereka maka penyebab banjir yang terjadi karena ulah mereka sendiri yang membuang sampah sembarangan ke sungai dan laut.
Berdasarkan masalah diatas isa dilihat bahwa ketika kita tidak memperdulikan dampak akibat membuang sampah sembarangan akan menyebebkan masalah serius.
Jenis- Jenis dan Cara Penanganan Limbah Padat
Sebelum kita membicarakan mengenai suatu proses pengolahan terhadap limbah padat, kita perlu untuk mengetahui jenis- jenis limbah padat itu sendiri. Ternyata limbah padat ini juga dikategorikan ke dalam beberapa jenis. Jenis dari limbah ini antara lain: kayu,batu dan lainya.
Itulah beberapa suatu jenis dari limbah padat yang biasa kita temukan di sekitar ingkungan kita. Secara dilihat garis besar, limbah padat ini dikategorikan menjadi beberapa lima macam, yakni:
- Limbah padat yang mudah terbakar
- Sampah padat yang sukar untuk terbakar
- Barang mudah membususk
- Limbah yang dapat bisa didaur ulang kembali
- Limbah barang radioaktif
- Bongkaran dari bangunan
- Lumpur tanah
Itulah beberapa kategori yang merupakan sebuah garis besar dari macam- macam limbah padat. Limbah- limbah ini tersebut telah dikategorikan sehingga menjadi tujuh macam, dan dapat dihasilkan suatu dari berbagai aktivitas manusia.
Teknik dan Cara Penanganan Limbah Padat
1.Penimbunan Dengan Terbuka
Terdapat dua cara dalam penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode suatu penimbunan terbuka (open dumping) dan metode suatu sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka ini,Di lahan penimbunanyang terbuka.
Berbagai suatu hama dan kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan oleh suatu pembusukan sampah organik dapat menyebar ke udara sekitar dan menimbulkan bau busuk serta mudah sekali terbakar.
Cairan yang tercampur dengan suatu sampah dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah serta air. Itu lah susahnya cara penanganan limbah padat dalam kehidupan sehari hari. Maka dari itu kita harus menjaga kelestarian lingkungan.
2. Sebuah Insinerasi
Insinerasi adalah suatu pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang disebut dengan insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi ini adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai sekitar 90 %).
Selain itu juga, proses insinerasi ini menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan. Maka dari itulah cara penanganan limbah padat harus dilakukan.
3.Pembuatan Pupuk Kompos Padat Dan Cair
metode ini adalah dengan mengolah suatu sampah organic seperti sebuah sayuran, daun-daun kering, kotoran hewan melalui proses suatu penguraian oleh mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos adalah salah satu cara terbaik dalam penanganan limbah sampah organic.
Berdasarkan bentuknya dari kompos ada yang berbentuk padat dan cair. Pembuatannya dengan dapat dilakukan dengan menggunakan kultur mikroorganisme, yakni menggunakan kompos yang telah sudah jadi dan bisa didapatkan di pasaran seperti EMA.
EMA merupakan suatu kultur campuran mikroorganisme yang dapat meningkatkan degaradasi limbah atau sampah organic. Serta sebuah campuran untuk cara penanganan limbah padat di lingkungan masyarakat.
4.Daur Ulang Limbah
Daur ulang adalah sebuah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya suatu sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna. Mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi dari penggunaan energi.
Jika dibandingkan dengan suatu proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi sebuah pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan suatu produk / material bekas pakai.
Metode dan Cara Penanganan Limbah Padat
Ada beberapa cara metode penanganan limbah padat yang bisa diolah menjadi pupuk salah satunya. Berikut dibawah ini sebuah penjelasannya:
1. Metode Cara Sebuah Composting
Metode ini merupakan suatu cara penanganan limbah padat yang berjenis organik diolah menjadi pupuk kompos melalui proses fermentasi. Ada pun bahan untuk melakukan suatu metode ini adalah sampah atau limbah yang berasal dari sisa tanaman.
Dalam proses pembuatan kompos ini bahan baku yang mengalami dekomposisi/penguraian oleh bakteri mikroorganisme. Kemudian melalui suatu metode composting ini juga berlangsung secara anaerob yang nantinya akan menimbulkan suatu gas.
Sedangkan sebuah proses pengomposan secara aerob membutuhkan oksigen yang cukup dan tidak menghasilkan gas. Kemudian cara pembuatan suatu kompos, memalui beberapa cara:
- menggunakan suatu komposter
- tumpukan untuk terbuka (open windrow)
- serta cascing (menggunakan suatu cacing)
2. Metode Dari Gas Bio
Metode ini yaitu merupakan proses suatu pengubahan sampah organik yang berasal dari tinja manusia maupun kotoran hewan menjadi gas yang berfungsi sebagai bahan bakar yang alternatif. Kandungan dari gas bio ini antara lain metana ( CH4).
Gas metana murni ini adalah gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Supaya efektif, proses pengubahan ini harus pada tingkat kelembaban yang sesuai, suhu tetap dan pH netral.Maka dari itu cara penanganan limbah padat harus dilakukan.
3. Metode Sebagai Makanan Ternak
Metode ini merupakan suatu proses pengolahan sampah organik menjadi makanan ternak. Agar sampah organik ini dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak harus dipilih dan dibersihkan terlebih dulu agar tidak tercampur dengan suatu sampah yang mengandung logam berat.
Proses ini dilakukan untuk membuat suatu pakan ternak dari cara penanganan limbah padat. Karna untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan darin limbah padat ini. Agar lingkungan kita bisa terjaga dengan baik.
Karakteristik Fisik Limbah Padat
Limbah dianggap lebih banyak menghasilkan hal negatif dibandingkan positif sehingga menjadi mengganggu.Oleh karena itu harus ada tindakan terhadap pengelolaan limbah,adapun karakteristik’;limbah terbagi menjadi beberapa jenis,misalnya :
1. Zat Padat
Pertama adalah karakteristik fisik limbah Dimana total zat atau biasa disebut sebagai zat solid,yakni seluruh zat padat yang tetap ada sebagai residu setelah proses pemanasan pada suhu 103°C sampai 105°C dalam laboratorium, sehingga tidak akan hancur dengan suhu yang panas.
Partikel padat didefenisikan sebagai supensed solid yang dapat menembus kertas saring dengan diameter minimal 1 mikro dan cukup sulit dihancurkan.
2. Bau
Bau merupakan efek yang ditimbulkan dengan adanya limbah.Hal tersebut dihasilkan oleh adanya gas-gas hasil dekomposisi atau penguraian zat organik dalam air limbah.Gas-gas yang dapat menimbulkan bau dalam air limbah antara lain, amonia dan senyawa organik sulfida.
Sulfida biasanya ditemukan sebagai sulfat, jika terdapat dalam air kotor dan akan mengalami oksidasi dengan udara dan membentuk sulfida yang menimbulkan bau tidak sedap.
Alhasil anda mungkin bisa mencium bau yang busuk jika melewati air sungai yang kotor. Dalam kondisi asam, air yang mengandung ion sulfida dapat menghasilkan hydrogen sulfida yang sangat beracun meskipun dalam konsentarsi yang rendah (0,2 ppm) dan berbahaya meskipun hanya digunakan untuk membasuh kulit.
3. Suhu
Biasanya suhu limbah lebih tinggi dari pada suhu yang ada di sekitarnya.Suhu limbah juga bisa murunkan kadar DO (Dissolves oxygen). Anda bisa mengetahui dengan menggunakan termometer biasa.
4. Warna
Warna adalah karakteristik fisik paling mudah dilihat,air limbah memiliki warna tertentu tergantung dari kandungan air limbahnya.Hal ini dikarenakan adanya proses dekomposisi bahan organik dan menurunnya jumlah oksigen sampai menjadi nol dan memudarkan warnanya. Sayangnya air yang tidak berwarna bukan berarti tidak berbahaya.
5. Kekeruhan
Air limbah terlihat keruh disebabkan zat organik, lumpur, tanah liat, serta organisme lainnya yang mengapung dan membutuhkan waktu mengendap yang lama. Semakin keruh air limbah dapat dikatakan semakin besar kandungan limbahnya yang dapat dilihat dengan sekilas saja.
Bagaimana Cara Penanganan Limbah Padat Organik?
Pengelolaan limbah organik yang berasal dari makhluk hidup dapat dijadikan sebagai pakan ternak,kompos,Biogas .dan didaur ulang sebagai bahan kerajinan.
1. Makanan ternak
Sampah organik seperti sayur-sayuran (misal : tomat,kentang,kangkung,kubis,kol,sawi,dll) maupun buah-buahan(buah- buahan sisa,maupun buah kualitas buruk ) biasannya dimanfaatkan untuk pakan kambing,itik,ayam,sapi,kelinci dll.Hal ini sangat menguntungkan selain mengurangi limbah juga mengurangi biaya pakan ternak.
2. Pengomposan
Pengomposan adalah upaya pengelolaan limbah dari tumbuh-tumbuhan menggunakan prinsip penguraian oleh mikroba.Agar pertumbuhan organisme dalam pengomposan optimun maka diberlukan beberapa kondisi yang sesuai diantaranya,campuran nutrisi yang cukup,suhu,kelembapan,udara,dan kandungan oksigen yang cukup.
3. Biogas
Gas yang diciptakan dari proses permentasi limbah padat secara aenerobik bisa dipakai menjadi bahan bakar alternatif.Bahan bakuanya berasal dari kotoran hewan,sisa-sisa tumbuhan ,atau campuran keduanya.Seara garis besar,biogas dapat dibuat dengan cara mencampur sampah organik dengan air kemudiandimasukan ke temapat yang kedap udara.
Cara Membuat Biogas
Alat
- 1 buah Galon
- Pisau yang tajam
- Dua buah Pipa logam yang berukuran kecil dengan diameter 1 cm Mempunyai panjang 10 cm dan 20 cm
- Selang plastik yang berdiameter 1 centimeter dan panjang 1 meter
Bahan
- Air Secukupnya
- Eceng Gondok atau sayuran sisa yang masih mentah
Cara pembuatan
- Masukan eceng gondok atau sayur hingga memenuhi 1/2 galon.
- Masukan air secukupnya,lalu tutup rapat
- Diamkan galon selama seminggu,ini bertujuan untuk membusukan bahan organik
- Siapkan dua buah pipa logam.
- Tutuplah galon lalu buatlah lubang sedikit untuk pipa logam dengan memakai pisau tidak perlu membuka tutupnya dari galon agar gas tidak keluar. Tusukan pipa logam ke tutup galon yang telah dilubangi tadi.
- Sambungkan selang plastik di lubang bekas tusukan pada tutup galon.
- Pada ujung selang plastik kemudian disambungkan pada pipa logam yang panjangnya 20 centimeter. Setelah selesai, dapat dicoba dengan menyalakan korek api pada ujung pipa logam.
Konsep Cara Penanganan Limbah Padat 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Masyarakat juga dapat berkontribusi dalam pengelolaan sampah dengan melakukan gerakan 3R (reduce,reuse,recycle) bertujaun untuk mengelola sampah.3R adalah :
1.Reduce
Reduce adalah mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan, Reduce juga dapat diartikan mengurangi belanja bahan-bahan yang tidak terlalu diperlikan.
Kurangi juga penggunaan tissue, menggantinya dengan sapu tangan, dan penggunaan kertas berlebih.
Contoh kegiatan sehari-hari :
- Menggunakan produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
- mengindari penggunaan produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
- Memakai produk yang dapat diisi ulang (refill).
- Mengurangi penggunaan bahan-bahan sekali pakai.
Memakai email untuk berkirim surat
2.Reuse
Reuse dapat diartikan pemakaian kembali, misalnya menyumbangkan barang-barang bekas kepada yang membutuhkan.
Contoh kegiatan sehari-hari :
Membeli dan menggunaan bahan-bahan yang bisa dipakai berkali-kali
3.Recycle
Recycle atau mendaur ulang barang. Contoh paling mudah adalah mendaur ulang sampah di rumah anda, menggunakan platik botol bekas air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali.
Daur ulang belum menjadi kebiasaan masyarakat indonesia. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah. jadi jika ada plastik yang sudah tidak digunakan, kamu juga bisa menghancurkannya dengan mesin pencacah plastik.
Itulah ulasan mengenai cara penanganan limbah padat untuk menjaga lingkungan sekitar kita. Semoga dapat bermanfaat bagi anda semua untuk menambah wawasan. Serta bisa menjadikan lingkungan ini terjaga. Sekian dan Terima Kasih.