Mengenal Permainan Tradisional Dari tempurung kelapa

egrang

Tempurung Kelapa

Hallooo Sobat…!!

Apakah kamu sudah pernah mendengar tentang permainan tradisional egrang batok? Atau kapan terakhir kali teman-teman melihat atau mendengar jenis permainan egrang batok atau tempurung kelapa dimainkan tersebut? Nah bagi teman-teman yang belum tahu banget

tentang jenis permainan tradisional di Indonesia permainan egrang terdiri dari dua jenis, permainan egrang bambu dan permainan egrang batok. Permainan egrang bambu adalah permainan egrang yang menggunakan bambu dan sangat populer. Namun, meskipun permainan egrang bambu sangat dikenal, kurang banyak yang tahu tentang egrang batok.

egrang

Baca Juga: Olahan Batok Kelapa

Egrang batok adalah sebuah permainan yang menggunakan tempurung kelapa atau batang bambu sebagain pijakan kaki yang diberi tali pengait. Yang fungsinya mengangkat kaki yang dipijakkan. Jadi teman teman jika ingin memainkan egrang batok, teman-teman juga harus berjalan dengan tempurung tersebut  yang digunakan sebagai pijakan kaki.

Selain itu teman-teman juga bisa menggunakan kedua tangan untuk memegang tali pengait yang di ikat di bagian tempurung kelapa tersebut. Jadi  untuk tempurung yang dipijak dan tidak bergeser atau bergerak. Permainan egrang batok juga biasanya dijadikan ajang kompetisi perlombaan berupa balapan egrang dan pemenangnya ialah yang sampai terlebih dahulu. Digaris finish sembari berjalan dengan tempurung yang ada di telapak kaki.

Kelapa ialah salah satu komoditas yang ada di indonesia. Biasanya, semua bagian kelapa dimanfaatkan. Untuk kali ini kita fokus ke bagian buah kelapa saja. Dan bagian mana saja yang harus digunakan pada buah kelapa? kamu tentu tahu bahwa  daging buah kelapa banyak digunakan untuk beberapa aneka kuliner, seperti es kelapa muda dan santan. Bagian Serat yang begitu tebal disebut sabut digunakan untuk berbagai pekerjaan dan kerajinan seperti sapu dan keset lantai. Selain itu ada bagian kelapa lain yang bisa dimanfaatkan batok kelapa.

Selain sangat mudah dibuat, membuat mainan dari tempurung kelapa memang lah menyenangkan dan memacu adrenalin.  Permainan egrang dari batok juga memberikan banyak manfaat yang baik. Contohnya, permainan egrang batok dapat meningkatkan keseimbangan fisik dan tubuh pada anak di usia empat hingga enam tahun keatas. Kemudian, permainan egrang batok juga dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik. Jadi dengan kita memainkan permainan egrang batok. teman-teman turut melatih koordinasi tubuh dan tentu nya dengan menggerakkan badan, tubuh pun jadi lebih sehat.

Dengan memainkan egrang batok, Sobat sudah bisa berkontribusi untuk mengingatkan orang-orang mengenai permainan tradisional ini lho! Sobat juga bisa mengajak teman teman sobat yang lain untuk ikut main dan tentunya. Dengan semakin banyak orang yang bermain maka, permainan akan menjadi lebih seru Jadi tunggu apa lagi?

Pengertian Tentang Tempurung Kelapa

kelapa

Tempurung adalah merupakan. Bagian dari buah kelapa yang berupa endokrap, yang bersifat keras, dan diselimuti oleh sabut kelapa biasanya tempurung kelapa digunakan sebagai bahan kerajinan, bahan bakar, dan briket. Menurut Djafar (1996) dalam Lay dan Novarianto (2006) komposisi yang ada didalam  tempurung kelapa terdiri dari 10.43%, abu 8.94%. lignin 27.39%, selulosa 51.55% dan protein 0.85%.

Tempurung kelapa juga termasuk golongan kayu keras .Dengan kadar air yang jumlah nya 6 sampai 9 % (dihitung berdasar berat dan kering) yang tersusun dari lignin, selulosa dan hemiselulosa. Data komposisi kimia yang berada pada tempurung kelapa juga.

batok atau tempurung kelapa meurpakan limbah yang berasal dari buah kelapa  yang sudah di ambil daging nya.Batok kelapa sering di manfaatkan oleh berbagai masyarakat setempat  sebagai alat pembakaran atau di jadikan sebagai kerajinan tangan.  Selain itu juga, Batok kelapa juga bisa di manfaatkan untuk berbagai kerajinan dan olahan tersebut yang menarik dan unik. Apa saja? Ayo simak lebih lanjut….

Manfaat Hasil Dari Tempurung

kerajin kelapa

Pohon kelapa memang memiliki banyak manfaat, mulai dari batang, daun, hingga buahnya yang di mana dapat manfaatkan untuk berbagai beberapa keperluan. Bahkan limbah dari tempurung kelapa saja pun bisa di gunakan untuk menjadi kerajinan tangan yang  sangat memiliki nilai jual yang lumayan tinggi dan normal dengan harga jual pasar. Tidak banyak masyarakat yang tahu bagaimana mendaur ulang tempurung kelapa menjadi limbah yang berguna dan berharga yang memiliki nilai jual yang tinggi. Limbah dari tempurung kelapa atau biasa masyarakat mengenalnya dengan batok kelapa ini dapat kita jadikan sebuah kerajinan yang bahan baku nya lebih mudah didapat karena menggunakan bahan baku lokal. Apalagi di daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang banyak sekali sumber daya alam nya yang sangat melimpah ruah.

Masih dalam pembahas an tentang kerajinan tangan dari batok kelapa, pada bagian yang paling sering di pakai ialah batok kelapa nya tersebut. Tempurung kelapa ini bisa juga di gunakan banyak benda serbaguna. Mulai mainan anak atau gantungan kunci, mangkok, cangkir, asbak, kancing baju, centong nasi, dan lain sebagai nya yang termasuk ke dalam  kategori bentuk barang suvenir. Dan kalian asah  otak kemampuan kreativitas kalian untuk menghasilkan benda yang tidak hanya menarik tapi juga sangat fungsional.

Kerajinan dari batok kelapa juga saat ini sedang banyak peminat dan pembeli. Selain bahan yang begitu mudah dicari, namun kerajinan dari bahan ini juga sangat lah indah dilihat dan sangat cocok di jadikan hiasan di dalam ruangan atau kamar, sehingga akan menambah nilai estetika yang alami, karena warna nya yang kecokelatnya seolah-olah menyatu dengan alam. Butuh sebuah keterampilan khusus dan juga kemauan yang tinggi untuk membuat barang yang bernilai seni tinggi. yaitu Salah satunya dengan cara menyulap bagian tempurung batok kelapa tersebut menjadi keterampilan yang indah bernilai seni.

Sekarang para peneliti salah satunya masyarakat Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin yang wilayah nya terletak di pesisir pantai, telah mengikuti beberapa latihan pada pembuatan kerajinan batok kelapa dan sebagian besar masyarakat setempat telah mengerti bagaimana cara membuat kerajinan tangan dengar benar yang terbuat dari batok kelapa.

Untuk pelatihan kerajinan batok kelapa yang dilakukan masyarakat nelayan Desa Kuala Lama adalah pelatihan dasar, dengan pelatihan ini banyak yang telah memahami dan diharapkan masyarakat Desa Kuala Lama terus menambah pengetahuan dan kemahirannya dengan terus melakukan dan melanjutkan bakatnya, apa yang sudah didapat ilmunya tidak hilang begitu saja.

Kabupaten Sergai sendiri memiliki beberapa potensi yang lumayan besar pada produk kerajinan yang sangat berkualitas, salah satunya seperti yang ada Pantai Cermin. Salah satu galeri kerajinan tangan berkualitas di Sergai ialah  Menday Gallery dan Souvenir yang terletak di Desa Pantai Cermin Kanan, Dusun 3 Gang Serai, Kecamatan Pantai Cermin.

Maka dari itu mari lah kita tingkat kan lagi kemampuan kreativitas para anak anak bangsa untuk memajukan Indonesia dan Sergai lewat karya seni kerajinan tangan. Mari lah kita manfaatkan pada benda benda yang di sekeliling kita agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual yang lumayan tinggi. Contoh nya seperti batok kelapa, sehingga kita dapat menambah pendapatan (income) di daerah tersebut.

Hasil dari kerajinan tangan yang nanti nya bisa kita jajakan lewat media sosial. Seperti Facebook, Instagram, dan juga komunitas lainnya. Agar orang orang kenal atau mengetahui dengan hadir nya produk kita. Apalagi di daerah Sergai Kecamatan Pantai Cermin yang dekat dengan wisata pantai, selalu ramai dengan wisatawan yang bisa kita manfaatkan sebagai ladang perekonomian, sehingga tak heran jika Kabupaten Sergai Tanah Bertuah Negeri Beradat memiliki ciri khas berbagai makanan, dan barang-barang kerajinan tangan (suvenir).

Baca Juga: Menjanjikan Meski Terabaikan Milenial

Cara Membuat Egrang Batok Dan Caranya

Egrang batok adalah sebuah permainan yang menggunakan tempurung kelapa atau batang bambu sebagain pijakan kaki yang diberi tali pengait yang fungsi ya untuk mengangkat kaki yang dipijak kan. Jadi teman teman jika ingin membuat dan cara bermainnya mainan tradisional ini maka ikuti lah langkah langkah berikut ini:

Alat Alat:

Alat yang dibutuh kan untuk membuat mainan tradisional egrang batok ini ada beberapa yang harus di butuh kan yaitu:

-2 buah batok kelapa

-Tali atau tambang

-Parutan dan amplas kasar

-Cat dan kuas

Cara Membuat Egrang Dari Batok:

1. Bersihkan bagian batok kelapa dari serabut nya dengan menggunakan parutan dan amplas sampai halus atau sedikit mengkilap.
2. Lubangi batok dengan menggunakan paku yang lumayan besar buat lubangnya pada bagian batok yang tidak terlalau keras. Tepat ditengah atas batok.
3.Dan sekarang gambar dan warnai batok sesuai keinginan kalian.
4. Kalau catnya sudah kering, pasangkan talinya dari batok yang satu ke batok yang lain. Ikat talinya di bawah kedua tempurung batok.
5. Egrang batok sekarang sudah jadi dan siap untuk digunakan

Aturan Permainan Egrang

Pada permainan egrang bisa di kategorikan sebagai permainan anak-anak. Yang pada umumnya permainan ini dimainkan oleh anak laki-laki yang harus berusia 7 hingga 13 tahun hal ini Dikarenakan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan Jumlah pemainnya 2 – 6 orang. Permainan egrang ini tidak memerlukan tempat yang luas seperti lapangan yang khusus. game ini bissa dimainkan di mana saja, asalkan di atas tanah. Jadi, boleh di tepi pantai, di tanah lapang atau di jalan. untuk luas arena permainan egrang ini cuma sepanjang 7 sampai 15 meter dan lebar arena kisaran 3 sampai 4 meter.

Jalannya Permainan Egrang

Jika permainan egrang hanya berupa untuk adu kecepatan (lomba lari). Maka diawali dengan berdirinya  pemain sebanyak 3-4 di garis start sembari menaiki bambu nya masing-masing. Ketika sudah siap, orang yang tidak ikut bermain egrang akan memberikan aba-aba untuk memulai permainan. Mendengar aba-aba itu, para pemain sudah harus bersiap berlari menuju garis finish. Pemain yang lebih dulu sampai ke garis finish di nyatakan sebagai pemenangnya. Sedangkan, bagi permainan yang bertujuan mengadu bambu masing masing pemain.
Maka diawali dengan pemilihan dua pemain yang di laksankan secara musyawarah/mufakat. Kemudian, mereka akan berdiri  saling berhadapan. Jika telah siap, peserta lain yang belum memperoleh giliran bermain akan memberikan aba-aba untuk segera memulai permainan tersebut.
Mendengar aba-aba itu, kedua pemain akan mulai mengadukan bambu-bambu yang mereka naiki. Pemain yang mampu menjatuhkan lawan dari bambu yang dinaikinya dinyatakan sebagai pemenangnya.

Nilai Budaya Yang Terkandung

 

Keuletan

Keuletan tercermin dari proses pembuatan alat alat yang sering dipakai agar berjalan yang diperlukan keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah digunakan untuk berjalan.

Sportivitas

Sportivitas tampak bukan hanya dari sikap para pemain pemain yang tidak melakukan atau berbuat curang disaat berlangsug nya permainan, namun ada juga mau dan siap menerima kekalahan dengan adil atau berlapang dada

Kebudayaan

Pada kebudayaan yang terkandung dalam permainan egrang adalah kerja keras, kekompakan, keuletan, dan sportivitas. Nilai kerja keras harus tercermin dari semangat para pemain pemain yang berusaha supaya bisa mengalahkan lawannya.

Kurangi Kegiatan Bermain Gadget Ajarkan Bermain Mainan Tradisional

usaha bisnis tempurung kelapa

Pada masa  masa sekarang gadget adalah suatu hal yang marak di tengah masyarakat. Hampir setiap orang menggunakan atau mempunyai alat komunikasi dalam aktivitas sehari-harinya, mulai dari anak anak hingga orang dewasa. Hal ini dapat membuat prihatin apabila alat komunikasi ini dapat membuat pengguna ini kecanduan sehingga tidak bisa mengerjakan hal hal yang lain nya,lebih  terutama pada anak anak. masa tumbuh kembang anak, mereka juga membutuh kan sosialisasi dengan sesamanya dan menikmati kehidupan sesuai umurnya dengan bermain. Hal ini juga mendapatkan perhatian mahasiswa KKN UNY  yang bernama Annur Galeh Pamungkas yang tugas nya untuk mengajarkan anak anak. Di sekitar lokasi empat dia sedang melaksana kan KKN nya di Giwangan untuk bersosialisasi dengan masyarakat  dan mengajarkan, anak anak bermain menggunakan permainan permainan tradisional.

Menurut dari mahasiswa prodi Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (PJSD) tersebut membuat dan mencoba memainkan permainan berbagai macam macam. Permainan tradisional yang diantaranya egrang batok, bakiak, dan lompat tali dibantu para mahasiswa KKN UNY YK I  di Giwangan 2022 lalu. Selain mengesampingkan penggunaan gadget pada anak anak, Pada kegiatan ini merupakan salah satu wujud untuk nguri nguri budaya yang hampir punah karena terpengaruh perkembangan zaman era digital yang sangat cepat

Dikatakan nya bahwa kegiatan ini sebagai wujud nyata mahasiswa untuk pengabdian secara langsung kepada masyarakat. Harapannya untuk kedepannya dari kegiatan ini dapat mengurangi rasa ingin bermain gadget pada anak dan menginspirasi orang tua di rumah tentang mainan apa saja yang cukup bermanfaat untuk anak anak.

Karena dengan berbagai permainan tradisional untuk anak dapat belajar sambil bermain. Egrang batok adalah permainan egrang yang menggunakan tempurung kelapa atau bambu sebagai pijakan dan diberi tali pengait untuk mengangkat kaki yang dipijakkan. batok mereka berjalan dengan tempurung tersebut dan digunakan sebagai pijakan. 

Bakiak yang terbuat dari papan panjang yang dapat digunakan sebanyak tiga orang atau lebih secara bersamaan. Permainan bakiak ini harus melangkah dan dengan kecepatan yang sama. Tujuannya adalah melatih dan menguji kekompakan dan belajar teamwork. Sedangkan lompat tali menjadi salah satu permainan tradisional. Yang biasa dilakukan oleh anak-anak Indonesia pada beberapa waktu silam. Permainan ini sangat melatih kelenturan tubuh, dan pastinya sangat baik untuk kesehatan. 

Salah satu anak yang mengikuti dalam kegiatan ini, yang bernama Elgan mengaku menikmati beberapa kegiatan tersebut karena dapat mengurangi kebiasaan kesehariannya yang hanya bermain game dirumah. ”Biasanya hanya bermain game dirumah sampai bosan dan suntuk, sekarang menjadi ada kegiatan yang lebih baik buat diri saya dan teman teman.

Senang bisa merasakan kekompakan dan kerja sama dengan teman teman yang lainnya” kata Elgan. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Sigit Nugroho memberikan apresiasi kepada para mahasiswa yang mengadakan kegiatan tersebut. ”Dengan adanya kegiatan seperti ini, pendidikan karakter dan nilai-nilai luhur anak akan mudah diterima dengan cara bermain. Selain itu, anak-anak juga  mendapat kebebasan dalam berkreasi dan berekspresi”