Pekan PeDe : Melaksanakan Dan Menjauhi Larangan Allah

Bantul- Pekan PeDe atau People Development Program yang dilaksanakan pada hari Senin, 12 Oktober 2020 bertempatan di Studio Belakang Limasan.Pekan PeDe atau People Development Program merupakan salah satu kegiatan rutin yang diadakan oleh Rumah Mesin bertujuan untuk meningkatkan ketertataan aspek kehidupan karyawan di bidang kerohanian. Pekan PeDe diisi oleh ustadz atau mentor yang mumpuni dalam bidangnya.

Pekan PeDe atau People Development Program kali ini ditunjukkan untuk karyawan Rumah Mesin laki-laki. Pekan PeDe dimulai dengan jamaah dzuhur bersama di  Studio Belakang Limasan dan dilanjutkan dengan tilawah bersama, tahsin, dan kemudian penyampaian materi oleh Ustadz Pariyono.

Materi kali ini membahas tentang “Melaksanakan dan menjauhi larangan Allah”. Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Apa yang aku larang hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna) dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka (Bukhari dan Muslim). Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Sebagai Umat nabi Muhammad saw, kita sebagai manusia Wajib menghindari dan menjauhi larangan nabi. Amalan sudah ada kita sebagai hamba allah tinggal meniru dan mengamalkan, bahkan sudah sangat detail dari amalan dari bangun tidur hingga tidur kembali, maka kita sebagai hambanya sebisa mungkin melaksanakan semampu kita dari apa yg nabi Muhammad saw contohkan. Yang tidak mampu perbuatan secara keseluruhan dan melakukan sebagian saja, makanlaksanakan semampunya.

Allah tidak membebani seorang melebihi kemampuannya, dalam alquran surat al-baqarah ayat 286 yang artinya Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 286). Dari ayat ini kita bisa pahami bahwa batas kemampuan setiap orang berbeda-beda dalam menghadapi ujian dari Allah. Misalnya ujiannya para Nabi dan Rasul pasti lebih berat dari kita manusia biasa. Menolak keburukan lebih utama, mencegah kemungkaran kalau bisa dengan kekuatan kalau tidak minimal dengan doa.