Ustadz Dudi Himbau Seluruh Karyawan untuk Selalu Ikhtiar

Pengajian rutin Rumah Mesin hari Kamis di Rumah Mesin (27/02/2020) diisi oleh Ustadz Dudi, S.Ag di Limasan Media Centre Rumah Mesin. Pukul 07.00 WIB pengajian dimulai dengan membaca Al-Ma’surat bersama. Setelah membaca Al Ma’surat pengajian diisi materi oleh Ustadz Dudi, S.Ag. dengan materi tauhid kepada Allah SWT.

Ustadz Dudi, S.Ag menyampaikan bahwa di era globalisasi ini fenomena bahwa orang yakin kepada Allah SWT tidak secara utuh semakin nampak dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Banyak penyimpangan-penyimpangan dilakukan oleh manusia yang tidak sesuai dengan syariat dan ketentuan Allah SWT. Padahal di dalam kitab suci Al Qur’an, sudah dijelaskan bahwa Allah SWT sudah menutup pintu-pintu orang untuk tidak yakin kepada Allah.

“Pertama, dengan Allah, kemudian dengan Rab, dan terakhir dengan Asmaul Husna yang jumlahnya ada 99 nama.  Ungkapan ragam nama Allah SWT tersebut untuk menutup ruang-ruang, agar orang tidak menyimpang dari ketentuan Allah. Betapapun Allah sudah menutup, ternyata penyimpangan dari Allah itu tetap terjadi”, tutur ustadz Dudi.

Menyikapi penyimpangan-penyimpangan tersebut akan jauh lebih baik kalau kita sebagai hamba-Nya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagai umat muslim, keyakinan kita pada Allah SWT sebagai Pencipta harus kita maksimalkan. Kemudian kita juga harus yakin bahwa segala sesuatu terjadi karena Allah SWT.

Salah satu contohnya adalah tentang makan. Kita bisa makan atau tidak bisa makan itu yang menjamin Allah SWT. Bahkan burung saja yang tidak berakal sudah dijamin oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita tidak perlu khawatir kita tidak bisa makan, yang menjamin Allah SWT. Tugas kita adalah ikhtiar, bagaimana usaha untuk memperolehnya.

Bekerja merupakan salah satu wujud ikhtiar kita kepada Allah SWT. Terkai banyak atau sedikitnya rezeki yang kita dapatkan, sudah diatur oleh Allah SWT. Manusia bekerja pada perusahaa, instansi pemerintah, sekolah, toko dan lain sebagainya merupakan media yang diberikan Allah agar kwbutuhan kita tercukupi. Kalaupun penghasilan kita kurang, kita hanya boleh berkeluh kesah pada Allah SWT. Niscaya Allah akan membukan pintu rezeki kita.

Begitu pula dengan menurunnya omzet perusahaan. Kita tidak boleh menyalahkan orang lain. Karena secara religius, ini merupakan Kuasa Allah. Sudah sepantasnya kita memohon kepada Allah dengan melakukan kebaikan-kebaikan sehingga Allah SWT berikan cara. Baik itu caranya dimunculkan melalui ide-ide cemerlang, sehingga muncul strategi-strategi baru untuk meningkatkan omzet perusahaan.

Memang cara-cara Allah tersebut tidak ditunjukkan secara langsung, atau diberikan dalam jumlah banyak secara langsung. Yang penting adalah, kita harus ikhtiar dengan berusaha semaksimal mungkin. Untuk hasil, semua kita kembalikan kepada Allah SWT.